Sepanjang Tahun 2018, Uber Bukukan Kerugian 1,8 Miliar Dolar AS

SAN FRANSISCO, iNews.id - Uber pada Jumat merilis angka-angka pendapatan yang menunjukkan kerugiannya menyempit pada kuartal terakhir tahun lalu. Namun, pertumbuhan pendapatan melambat saat perusahaan jasa transportasi online ini sedang bersiap-siap bersiap untuk debut pasar sahamnya.

Mengutip AFP, Minggu (17/2019), kerugian Uber untuk tiga bulan terakhir tahun 2018 mencapai 865 juta dolar Amerika Serikat (AS), dibandingkan dengan 1,1 miliar dolar AS pada periode yang sama tahun sebelumnya. Perusahaan yang berbasis di San Francisco ini melaporkan pendapatan sebesar 3 miliar dolar AS, meningkat 25 persen dari tahun sebelumnya.

Uber belum menjadi perusahaan terbuka, tetapi secara rutin mengungkapkan beberapa informasi pendapatannya. CEO Uber Dara Khosrowshahi telah berjanji lebih transparan karena ingin mengembalikan kepercayaan publik setelah eksekutif pimpinan sebelumnya tersandung skandal pelecehan seksual.

Pendapatan Uber untuk setahun penuh naik 43 persen menjadi 11,3 miliar dolar AS, dengan kerugian tahunan Uber menyusut 15 persen menjadi 1,8 miliar dolar AS.

Uber mengoperasikan bisnis rideshare di puluhan negara dan telah berkembang ke area baru termasuk pengiriman makanan, skuter listrik, dan sepeda. Perusahaan ini dipandang sebagai perusahaan startup terbesar dengan kapitalisasi nilai usaha sekitar 70 miliar dolar AS.

"Tahun lalu adalah yang terkuat bagi kami, dan Q4 mencetak rekor lain untuk keterlibatan di platform kami," kata kepala keuangan Uber Nelson Chai dalam sebuah pernyataan.

"Bisnis ridesharing kami mempertahankan kepemimpinan kategori di semua wilayah yang kami layani, Uber Freight memperoleh daya tarik yang menarik di AS, JUMP e-bikes dan e-skuter berada di jalan di lebih dari selusin kota."

Berdasarkan pemesanan kotor, Uber Eats tampaknya telah menjadi bisnis pengiriman makanan online terbesar di luar China, menurut Chai.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)