Kementerian BUMN Usul Inalum Akuisisi 20 Persen Saham Vale Indonesia

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah memutuskan untuk mengakuisisi saham PT Vale Indonesia Tbk setelah kontrak karya (KK) habis pada 2025. PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum ditunjuk untuk membeli 20 persen saham Vale.

Deputi Kementerian BUMN Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media, Fajar Harry Sampurno mengatakan, keputusan untuk mengakuisisi 20 persen saham supaya tidak membebani kondisi keuangan Inalum. Pasalnya, Inalum baru saja mengakuisisi PT Freeport Indonesia (PTFI).

"Beban itu hitungannya begini, membeli tapi mendapatkan apa. Hitungannya gitu," ujarnya di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (28/2/2019).

Pemerintah Jangan Ragu Akuisisi Saham Vale Indonesia

Besaran porsi tersebut memang lebih rendah daripada kesepakatan yang diteken pemerintah Indonesia dengan Vale pada 2014 silam. Saat itu, Vale hanya diwajibkan mendivestasikan sahamnya maksimal 40 persen. Besaran tersebut lebih rendah dari kewajiban yang ditetapkan dalam KK minimal 51 persen.

Meski begitu, kata Fajar, Kementerian BUMN menanti keputusan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ihwal divestasi saham Vale. Lembaga yang dipimpin Ignasius Jonan masih mengkaji kondisi dan prospek bisnis Vale.

"Belum-belum. Belum ada dari ESDM. Kan suratnya ke ESDM. Prosesnya seperti apa kalau ESDM sudah kasih persetujuan untuk divestasi," ujarnya.

Fajar mengatakan, Kementerian BUMN siap membeli saham Vale karena prospek bisnis Vale yang bagus. Vale adalah produsen nikel yang menjadi bahan baku baterai mobil listrik.

"Dari Kementerian BUMN, kami melihat ini satu opportunity, peluang yang bagus. Kalau ini bagus untuk Inalum cost benefit-nya bagus ya kita akan ambil. Kalau dari kami pertimbangannya tetap penguasaan cadangan. Holding itu salah satu amanahnya adalah mengakuisi cadangan-cadangan itu," ucapnya.

Editor : Rahmat Fiansyah

TAG :

Let's block ads! (Why?)