Pakistan: Sikap AS Jadi Dianggap Dukungan, Picu India Makin Berani

WASHINGTON, iNews.id - Duta Besar Pakistan untuk Amerika Serikat (AS) menyuarakan penyesalannya bahwa AS tidak mengutuk serangan udara India terhadap negaranya. Sikap AS itu, kata dia, "menguatkan" India.

Dengan sikap kedua negara bersenjata nuklir itu yang saling menembak jatuh pesawat tempur masing-masing dalam krisis terburuk dalam beberapa tahun terakhir, Duta Besar Pakistan Asad Majeed Khan mengatakan AS seharusnya menyalahkan India.

"(Sikap AS) itu ditafsirkan dan dipahami sebagai dukungan terhadap posisi India dan itulah yang membuat mereka semakin berani," kata Khan, seperti dilaporkan AFP, Kamis (28/2/2019).

Namun Khan mengatakan, Pakistan -yang memiliki hubungan yang makin dekat dengan China- sangat menginginkan diplomasi AS yang lebih besar antara negaranya dan India.

"Mungkin tidak ada negara lain yang memiliki posisi lebih baik daripada Amerika Serikat untuk dapat memainkan beberapa peran," katanya, menunjuk hubungan AS dengan kedua negara.

Pada Selasa lalu, India menyatakan angkatan udara mereka melakukan serangan di sebuah kamp militan di dalam Pakistan -pertama kali sejak 1971- dan menghantam wilayah di luar Kashmir yang terpecah.

Serangan itu sebagai balasan setelah kelompok ekstrimis yang bermarkas di Pakistan mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri di sisi Kashmir India yang menewaskan 40 tentara.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, dalam sebuah pernyataan setelah berbicara dengan rekan-rekannya di kedua negara, menggambarkan serangan India sebagai tindakan anti-terorisme.

Sambil mendesak kedua belah pihak untuk menghindari eskalasi, dia mendesak Pakistan untuk mengambil tindakan tegas terhadap kelompok-kelompok teroris yang beroperasi di wilayahnya.

Pemerintahan Presiden Donald Trump tahun lalu memotong 300 juta dolar AS dalam bantuan militer ke Pakistan. AS menyatakan Pakistan tidak melakukan cukup banyak untuk memerangi ekstrimis di wilayahnya atau menutup tempat perlindungan yang aman bagi gerilyawan di negara tetangga Afghanistan.

Editor : Nathania Riris Michico

Let's block ads! (Why?)