Search

China Minta Warganya di Turki Lebih Waspada Terkait Isu Muslim Uighur

BEIJING, iNews.id - Kabar mengenai penahanan tanpa proses pengadilan terhadap sekitar 1 juta muslim Uighur di Xinjiang, China, menjadi perhatian dunia. Negara-negara Barat ikut memberikan perhatian, bahkan Amerika Serikat (AS) sudah memberikan sanksi kepada pejabat negara itu.

Negara lain yang juga vokal mengkritik keras penahanan tersebut adalah Turki. Pasalnya, ada minoritas muslim berbahasa Turki di Xinjiang yang ikut ditahan.

Dalam pernyataannya di situs web, Kedutaan Besar China di Ankara meminta agar warganya, baik yang bermukim maupun berwisata ke Turki, untuk lebih memperhatikan keamanan mereka.

"Kami sekali lagi meminta kepada warga China di Turki dan para turis yang berkunjung ke Turki untuk lebih waspada dan memperhatikan keamanan masing-masing termasuk barang bawaan," seperti dikutip dari AFP, Kamis (14/2/2019).

Imbauan ini keluar setelah Kementerian Urusan Luar Negeri Turki mengeluarkan penyataan soal sikap pemerintah terhadap penahanan muslim Uighur.

Dalam pernyataannya pada 9 Februari, kementerian menyatakan, perlakuan China terhadap muslim Uighur sangat memalukan bagi kemanusiaan. Turki juga mendesak komunitas internasional dan PBB untuk mengambil langkah efektif dalam menghentikan tragedi kemanusiaan di Xinjiang.

Protes dan sentimen anti-China atas perlakuan terhadap muslim Uighur pernah terjadi di Turki pada 2015. Kelompok nasionalis militan Turki membakar bendera China di depan kedutaan besar di Ankara.

Sebuah restoran China populer di Istanbul juga menjadi target serangan. Bahkan, sekelompok turis Korea Selatan yang berwisata ke Ankara, menjadi korban salah sasaran karena dikira warga China.

Pemerintah China menepis adanya penahanan. Mereka berdalih, muslim Uighur itu dimasukkan ke pusat-pusat pendidikan untuk mencegah mereka dari paparan paham radikal. Namun kritikan mengemuka, muslim Uighur itu tidak mendapat pendidikan deradikalisasi, melainkan menjalani cuci otak agar pemahaman Islam mereka luntur, berganti dengan komunisme.

Wilayah Xinjiang yang merupakan rumah bagi sekitar 10 juta warga Uighur sejak lama dilanda kerusuhan dan kekerasan. China beralasan, mereka memberangus gerakan teroris terorganisasi yang menuntut kemerdekaan di wilayah itu.

Editor : Anton Suhartono

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2DzxmzA
February 14, 2019 at 06:27PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "China Minta Warganya di Turki Lebih Waspada Terkait Isu Muslim Uighur"

Post a Comment

Powered by Blogger.