Search

Wall Street Perpanjang Kerugian di Tengah Eskalasi Perang Dagang

NEW YORK, iNews.id – Bursa Amerika Serikat (AS) atau Wall Street memperpanjang kerugian pada Kamis (23/5/20190 waktu setempat karena pelaku pasar khawatir bahwa meningkatnya  ketegangan perdagangan dapat memperlambat ekonomi global.

Mengutip Xinhua, Jumat (24/5/2019), indeks Dow Jones Industrial Average turun 286,14 poin, atau 1,11 persen, menjadi 25.490,47. Indeks S&P 500 turun 34,03 poin, atau 1,19 persen, menjadi 2.822,24. Indeks komposit Nasdaq turun 122,56 poin, atau 1,58 persen, menjadi 7.628,28.

Semua tiga indeks utama dibuka melemah tajam pada Kamis. Dow sempat anjlok lebih dari 400 poin pada sesi tersebut karena pelemahan saham United Technologies dan IBM.

Sembilan dari 11 sektor S&P 500 utama merosto pada penutupan, dengan energi turun 3,13 persen, memimpin pelemahan.

Saham raksasa teknologi AS atau grup FAANG, yakni Facebook, Apple, Amazon, Netflix, dan induk Google, Alphabet, semuanya ditutup turun. Sektor teknologi merosot 1,73 persen.

Saham produsen chip besar, termasuk Lam Research dan Qualcomm, terus berada di bawah tekanan. VanEck Vectors Semiconductor ETF (SMH), yang melacak kinerja keseluruhan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di AS terutama di industri semikonduktor, ditutup 1,66 persen lebih rendah.

Indeks Volatilitas Cboe, yang secara luas dianggap sebagai pengukur kekhawatiran pelaku pasar di pasar saham, naik 14,71 persen menjadi 16,92 pada Kamis.

Di sisi ekonomi, IHS Markit Flash AS Manager Purchasing Managers 'Index yang disesuaikan secara musiman menapaki level 50,6 pada Mei, turun dari 52,6 di April, menandai level terendah sejak September 2009, data dari perusahaan riset menunjukkan pada Kamis.

Klaim pengangguran awal AS, yang mengukur PHK berada di di 211.000 dalam pekan yang berakhir 18 Mei, turun 1.000 dari tingkat yang tidak direvisi minggu sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja melaporkan.

"Hari ini kami melihat banyak berita negatif. Eropa menunjukkan tanda-tanda ekonomi lemah. Pembicaraan perdagangan tidak ada yang baik untuk ditambahkan. Dan indikator manufaktur AS menunjukkan sedikit perlambatan," John Monaco, seorang traders berpengalaman di New York Stock Exchange, mengatakan.

"Sektor teknologi dan energi paling banyak dijual. Sekali lagi, saya mengaitkan ini dengan fakta bahwa traders menjual untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan besar di sektor-sektor itu," tuturnya.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2JZNfEs
May 24, 2019 at 02:32PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Wall Street Perpanjang Kerugian di Tengah Eskalasi Perang Dagang"

Post a Comment

Powered by Blogger.