KUALA LUMPUR, iNews.id - Kinerja AirAsia Group Bhd tertekan pada tiga bulan pertama tahun ini. Maskapai berbiaya rendah (low cost carrier/LCC) tersebut mencatat laba 96,09 juta ringgit atau sekitar Rp336 miliar (1 ringgit=Rp3.500).
Dikutip dari The Star, Kamis (30/5/2019), laba maskapai asal Malaysia itu pada kuartal I-2019, anjlok hingga 92 persen. Sementara pada kuartal I-2018, maskapai mencetak laba 1,14 miliar ringgit.
Namun, tingginya laba pada tahun lalu lebih disebabkan pelepasan anak usaha sebesar 350,3 juta ringgit dan penghitungan kembali atas bunga ditahan yang ada di bekas anak usaha 534,7 juta ringgit.
"Pendapatan perusahaan untuk laba bersih sebelum pajak (kuartal I-2019) tercatat 214,3 juta, sudah termasuk selisih keuntungan atas kurs 92 juta ringgit," kata AirAsia.
Pendapatan AirAsia tumbuh 9 persen menjadi 2,78 miliar ringgit dari sebelumnya 2,55 miliar ringgit. Kenaikan pendapatan ini berkat kenaikan jumlah penumpang sebesar 18 persen dan tingkat keterisian penumpang (load factor) dari 87 persen menjadi 88 persen.
Pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) AirAsia juga naik 6 persen dari 212 juta ringgit menjadi 218 juta ringgit.
"Pertumbuhan pada pendapatan tertutup dengan meningkatnya biaya karyawan dan kompensasi kepada konsumen serta biaya lainnya," katanya.
Kenaikan beban tersebut selaras dengan semakin banyaknya area operasi AirAsia, sehingga menaikkan beban karyawan, biaya rute, dan biaya pendaratan. Selain itu, biaya maintenance dan overhaul pesawat juga meningkat menjadi 64 persen karena tingginya jumlah pesawat sewaan.
Editor : Rahmat Fiansyah
http://bit.ly/2QyV6db
May 31, 2019 at 03:01AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Laba Bersih AirAsia Anjlok 92 Persen pada Kuartal I-2019, Ini Penyebabnya"
Post a Comment