Search

Kisah Perempuan Jerman yang Jadi Perawat 1.800 Sapi di India

NEW DELHI, iNews.id - Berlin ke India bukanlah jarak yang dekat. Tapi perjalanan itu dilakukan oleh Friederike Irina Bruening demi mengabdikan hidupnya untuk sapi-sapi yang sakit dan ditelantarkan.

Kini, setelah adanya intervensi dari pemerintah nasionalis Hindu, dia diizinkan untuk tetap tinggal di India.

"Saat ini ada sekitar 1.800 sapi di bawah perawatan kami," kata Bruening, kepada AFP dari luar kota suci Mathura di India utara, tempat dia merawat semua hewan itu.

"Sekitar 5 hingga 15 sapi di bawa ke sini setiap hari."

Bruening (61) pekan lalu mengancam untuk mengembalikan penghargaan sipil tertinggi bagi perlindungan sapi yang dia menangkan –penghargaan Padma Shri– setelah permohonannya untuk perpanjangan visa ditolak.

Kondisi ini mendesak Menlu Sushma Swaraj untuk beralih ke Twitter dan mengumumkan bahwa dia 'meminta laporan'; dan pada Senin (27/5), Bruening memperoleh kembali visa-nya yang baru yang memungkinkan dia untuk tetap tinggal di India.

Bruening datang ke India sekitar 25 tahun lalu dan sejak itu menghabiskan sekitar 200.000 euro (225.000 dolar) uang pribadinya selama bertahun-tahun untuk mengelola tempat penampungan sapi miliknya, yang memakan biaya 45.000 per bulan untuk pengelolaan.

Banyak dari sapi yang diserahkan padanya dalam keadaan buta atau terluka akibat kecelakaan lalu lintas, sementara yang lainnya sakit karena memakan sampah plastik yang berserakan di India.

Sekitar dari setengah sapi yang diterimanya tidak dapat bertahan hidup.

Sejak berkuasa pada 2014, satu dari kebijakan khas dari Perdana Menteri Narendra Modi, yang baru terpilih kembali, adalah perlindungan terhadap sapi, yang dipercaya banyak umat Hindu sebagai hewan suci.

Undang-undang yang menentang pemotongan dan konsumsi daging sapi diperkuat, dan pembantaian terhadap kaum Muslim dan warga kasta rendah Dalit –yang secara tradisional banyak terlibat di sektor itu– mengalami peningkatan.

Kondisi ini mendesak banyak orang untuk meninggalkan sapi yang tua dan lemah dibandingkan menjualnya untuk dipotong. Hal ini mengakibatkan banyak hewan itu yang dilepas liar, termasuk di kota-kota seperti di Delhi di mana keberadaan hewan itu di jalan-jalan adalah hal yang biasa.

Namun untuk Bruening, yang kemudian beralih menjadi pemeluk Hindu dan dikenal dengan nama Sudevi Dasi, memotong sapi yang tua dan sakit bukanlah jawaban.

"Membunuh sapi adalah hal terburuk yang dapat anda lakukan," tuturnya.

Editor : Nathania Riris Michico

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2W9XYDv
May 30, 2019 at 03:22PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kisah Perempuan Jerman yang Jadi Perawat 1.800 Sapi di India"

Post a Comment

Powered by Blogger.