Search

Terkejut, PM Selandia Baru Ardern Tak Sengaja Lihat Video Serangan Christchurch

WELLINGTON, iNews.id - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengungkapkan dirinya secara tidak sengaja melihat rekaman video dari serangan teror Christchurch yang menewaskan 51 jamaah masjid.

Dalam artikel yang ditulis untuk harian The New York Times, Ardern menyebut serangan teror yang disiarkan langsung itu merupakan tren baru mengerikan, yang kini menyebar di seluruh dunia.

"Hal itu dirancang untuk disiarkan di internet," katanya, dalam artikel yang dimuat pekan lalu, seperti dilaporkan ABC News, Selasa (14/5/2019).

Jangkauan dan kecepatan distribusi siaran langsung berdurasi hampir 17 menit itu digambarkan oleh Ardern sebagai hal yang "mengejutkan".

Dia menjelaskan, rekaman video itu sempat terlihat 4.000 kali sebelum dihapus oleh Facebook. Namun pada hari berikutnya, beredar setidaknya 1,5 juta copy video itu.

"Ada satu unggahan per detik ke YouTube dalam 24 jam pertama," ujar Ardern.

Dengan adanya fitur pemutar otomatis di platform media sosial, sehingga banyak sekali pengguna medsos terpapar dengan video itu tanpa sengaja.

"Saya menggunakan dan menangani akun media sosial saya sama seperti orang lain," katanya.

"Saya tahu jangkauan video ini sangat luas, karena saya juga secara tidak sengaja melihatnya," lanjut Ardern.

Artikel berjudul "Bagaimana Menghentikan Pembantaian Christchurch Berikutnya" ini terbit di saat Ardern akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan para pemimpin dunia lainnya.

Mereka berniat mengembangkan cara-cara menghentikan konten ekstremis yang dibagikan secara online.

Menyusul serentetan pembunuhan di Prancis pada 2016, pemilik media arus utama di negara itu mengadopsi kebijakan untuk tidak memutar ulang konten-konten kekejaman.

"Selandia Baru menyerukan ajakan untuk bertindak atas nama Christchurch, meminta negara dan perusahaan swasta untuk mencegah unggahan konten teroris secara online, memastikan penghapusan secara efisien dan cepat serta mencegah penggunaan siaran langsung sebagai alat menyiarkan serangan teroris," tutur Ardern.

"Kami juga berharap lebih banyak investasi dalam penelitian teknologi yang dapat membantu mengatasi masalah ini," kata dia, menambahkan.

Undang-undang Senjata di Selandia Baru kini sudah diperketat, dan hanya ada satu politisi di parlemen negara itu yang menentang tindakan tersebut.

Terdakwa Brenton Tarrant, pria Australia yang didakwa melakukan tindakan teroris ini, diduga menggunakan lima senjata api termasuk semi-otomatis, dalam serangan pada Maret lalu.

Editor : Nathania Riris Michico

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/30hpai2
May 14, 2019 at 03:49PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Terkejut, PM Selandia Baru Ardern Tak Sengaja Lihat Video Serangan Christchurch"

Post a Comment

Powered by Blogger.