Ada Peran Wasit Bisbol di Balik Penampakan Jersey Baru Juventus

TURIN, iNews.id – Kostum kandang anyar Juventus menuai pro kontra di kalangan fans dan pemuja sepak bola dunia. Tapi siapa sangka, ada peran wasit bisbol di balik desain jersey baru tersebut.

Jersey baru Cristiano Ronaldo dan kolega mulai dipamerkan saat Si Nyonya Tua bentrok AS Roma pada giornata ke-36 Serie A di Olimpico, Senin (12/5/2019) dini hari WIB. Sayang,kostum tersebut tak membawa berkah karena skuat asuhan Massimiliano Allegri itu takluk 0-2.

Tapi, kekalahan tersebut tak terlalu dihiraukan tifosi Juve mengingat tim kesayangan mereka sudah dipastikan juara musim ini. Justru, mereka menyoroti jersey kandang terbaru yang sangat berbeda dari biasanya.

Kali ini, kombinasi warna hitam putih tak lagi berupa garis-garis vertikal melainkan hanya berupa perpaduan dua warna yang dibatasi garis berwarna merah muda di bagian tengah. Kerah yang semula bermodel huruf v kini diganti o.

“Desain baru ini berani membangkitkan masa lalu sekaligus menyulut masa depan klub melalui evolusi garis hitam dan putih yang ikonik,” tulis Juve.

“Jersey baru akan terus memiliki warna hitam dan putih yang ikonik, tetapi dalam bentuk setengah garis yang baru, bersama dengan kilatan merah muda di tengah desain demi menghormati warna pertama klub,” lanjut pernyataan klub.

Jika dilihat secara kasat mata, kostum tersebut terlihat sangat elegan dengan didukung celana dan kaos kaki berwarna hitam. Tapi, ada beberapa pihak yang mencibir karena desain tersebut menghilangkan identitas Si Nyonya Tua yang identik dengan garis-garis hitam putih.

Untuk persoalan itu, Juve punya alasan. Football Italia melaporkan, jersey Klub Turin itu yang bermotif belang-belang hitam putih tidak laku di Amerika Serikat (AS) karena motif itu sama dengan kostum wasit Baseball dan American Football.

Karenanya, manajeman klub yang bekerjasama dengan apparel Jerman Adidas berusaha meminimalisasi garis-garis putih hitam karena Negeri Paman Sam merupakan salah satu target utama dalam memasarkan jersey tim.

Editor : Abdul Haris

Let's block ads! (Why?)