Search

Ternyata Tak Ada 'Babi' di Acara Hiburan Imlek Televisi Terbesar China

BEIJING, iNews.id - Acara siaran langsung hiburan di televisi menjelang Tahun Baru Imlek di China selalu menjadi tontonan televisi terbesar.

Namun pada Senin (4/2/2019), acara hiburan yang ditonton sekitar 800 juta penonton di seluruh China tidak menampilkan tulisan atau gambar babi, yang merupakan simbol tahun baru.

Dilaporkan ABC News, Rabu (6/2/2019), tidak munculnya gambar atau kata tentang babi mengecewakan sebagian penonton saluran televisi negara CCTV dan cukup mengherankan. Pasalnya, negeri itu baru-baru ini menampilkan kembali kartun anak-anak mengenai babi, Peppa Pig.

Tak hanya itu, meski nama Presiden China Xi Jinping hanya disebut sekali dalam acara bernama Spring Festival Gala yang berlangsung selama 4 jam; yang sebagian besar adalah untuk hiburan; pembawa acara masih bisa memasukkan kata-kata yang merujuk pada presiden China tersebut.

Kata-kata 'era baru' -yang merujuk kepada tambahan ideologi baru Presiden Xi ke dalam konstitusi partai komunis- diulangi 18 kali dalam lagu dan pembukaan yang dibawa oleh pembawa acara. 

Setelah acara selesai, banyak penonton mempertanyakan di media sosial mengenai mengapa tidak ada penyebutan bahwa tahun ini adalah Tahun Babi.

Penyanyi terkenal China Ye Zhang dan Jihong Lv (kanan) menyanyikan lagu yang memuji Partai Komunis China.(Foto: CCTV)

Namun, warganet yang melakukan protes tersebut juga disensor oleh pemerintah. Pendapat warganet yang berisi kata-kata tidak ada Babi di Tahun Babi' dihapus di media sosial China, Weibo.

Gambar yang kemudian diunggah lagi di Weibo menunjukkan, posting-an yang dihapus atau pesan error bahwa postingan itu 'melanggar aturan yang berlaku'.

"Bagaimana mereka bisa sama sekali tidak menyebut babi di Tahun Babi?" tulis salah satu pengguna Weibo.

Beberapa penonton televisi juga menyatakan kebingungan tentang mengapa gambar dan referensi tentang tahun-tahun anjing dan ayam jantan begitu menonjol di acara hiburan pada tahun-tahun sebelumnya, sedangkan hampir sma sekali tidak ada gambar dan penyebutan kata babi di tahun ini.

Babi merupakan hewan ke-12 sekaligus yang terakhir dalam siklus zodiak 12 tahun, dan secara luas dipandang sebagai hewan yang mewakili kebaikan dan keberuntungan.

Ini bukanlah kali pertama stasiun televisi milik pemeritntah China melakukan sensor gambar atau rujukan ke babi dalam acara hiburan menjelang Tahun Baru Imlek 2018.

Tahun Baru China kali ini merupakan Tahun Babi, namun hanya ada satu penyebutan kata babi dalam acara hiburan di televisi. (Foto: CCTV)

Pada 2007, kata 'babi' juga hanya disebut dua kali, dan pada 1995 tidak disebut sama sekali sehingga menimbulkan gelombang protes dan bermunculan lelucon sarkastis mengenai babi dan komunitas Muslim.

Sementara banyak warga Muslim China yang paham mengenai sensitifnya penggunaan kata babi menjelang tahun baru, namun banyak di antara mereka tidak mengetahui adanya kamp pendidikan ulang di Provinsi Xinjiang, di mana diperkirakan hampir 1 juta warga Uighur dan minoritas lain ditahan.

Wang Siqi, seorang perempuan China berusia 22 tahun yang tinggal di Kota Xian -kota dengan banyak penduduk muslim- juga menonton acara hiburan malam tahun baru itu bersama dengan jutaan warga China lainnya di seluruh negeri.

"Kita harus menghindari penyebutan kata babi untuk menghormati warga muslim," kata Wang, yang mengaku tidak mengetahui situasi di Xinjiang.

Biao Teng, seorang pengacara HAM ternama China mengatakan, penyensoran terhadap babi tidaklah berarti Partai Komunis China (CCP) menghormati etnis minoritas, melihat adanya 1 juta warga Uighurs dan minoritas lain sekarang ditahan.

Warga Uighur dilaporkan juga harus menjalani indoktrinasi politik yang dipaksakan, harus menyatakan murtad dari agama mereka, dan dalam beberapa kasus mengalami penyiksaan.

Selain penyensoran hal-hal berkenaan dengan babi, sama seperti di tahun-tahun sebelumnya, acara hiburan televisi itu banyak berisi pesan politik.

Lebih dari 1000 penampil berada di tempat lokasi di negara tersebut, di ibu kota Beijing, Shenzhen, Changchun, dan Jinggangshan, di mana Partai Komunis China (CCP) membangun pangkalan revolusioner pertamanya.

Haiqing Yu, pakar media digital Cina dari RMIT University di Melbourne merujuk kepada dua pilar utama di panggung yang menggambarkan Kung Fu dan Taichi, dengan bintang pop dari berbagai generasi memuji partai komunias dalam berbagai lagu.

Kepada ABC News, Yu mengatakan semua itu menunjukkan usaha propaganda yang dilakukan China dengan menggunakan Siaran Spring Festival Gala.

Dia menambahkan bahwa misi politik dalam acara itu semakin kuat dan para penampil tidak memiliki ruang kreatif untuk membicarakan masalah politik dalam kerja mereka.

"Sudah tidak enak lagi karena kebebasan berekspresi sudah sangat ditekan," katanya.

"Sudah mustahil bagi warga sekarang menyampaikan pendapat mereka di tempat terbuka."

"Acara ini menekankan berlanjutnya kekuasaan partai komunis, ini terjadi setiap tahun dan tidak memperdulikan adanya kritik yang muncul sebelumnya."

Editor : Nathania Riris Michico

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2DV78Jb
February 06, 2019 at 07:25PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ternyata Tak Ada 'Babi' di Acara Hiburan Imlek Televisi Terbesar China"

Post a Comment

Powered by Blogger.