Kim Jong Un Jadi-jadian Diusir dari Vietnam

HANOI, iNews.id - Howard X, pria asal Hong Kong yang tampang dan penampilannya sangat mirip dengan pemimpin Korea Utara (Korut), dideportasi oleh imigrasi Vietnam, Senin (25/2/2019).

Dia beserta rekannya, Russell White, mirip dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, tiba di Vietnam pekan lalu untuk memeriahkan pertemuan kedua pemimpin itu pada 27 dan 28 Februari 2019 di Hanoi.

Sejak tiba di Hanoi, mereka menggelar beberapa acara di antaranya parodi pertemuan Kim dan Trump di tangga depan Opera House. Acara ini menarik perhatian media massa, turis, serta warga lokal. Howard dan Russell sampai menyewa petugas keamanan khusus untuk acara mereka.

Pada Jumat pekan lalu, Howard ditangkap dan diinterogasi kepolisian Hanoi. Saat itu dia diberi tahu akan dideportasi ke Hong Kong suatu saat.

Menurut Howard, alasan imigrasi mendeportasi adalah visanya tak valid, namun tak disebutkan penjelasan terperinci. Lalu pada hari ini dia dijemput petugas berpakaian sipil untuk diantar ke bandara.

"Alasan yang jelas adalah saya terlahir dengan wajah mirip dengan Kim Jong Un. Ini jelas kejahatan yang nyata," kata Howard, dikutip dari AFP, sebelum dibawa ke mobil van oleh tiga pria Vietnam menuju bandara.

Dia pun menyindir pemerintah Vietnam mengapa hanya dirinya yang dideportasi, sementara Russell tidak. Menurut dia, pemerintah Vietnam lebih mudah memulangkannya ke Hong Kong karena tiket pesawatnya lebih murah ketimbang memulangkan Russell ke Kanada.

Sementara itu, Russell, tetap diizinkan menetap, tapi tak boleh lagi mengenakan pakaian serta aksesoris yang membuatnya serupa dengan Trump.

Selama di Hanoi, Russell atau disebut dengan 'The Donald' berhasil menarik perhatian warga dan turis. Banyak yang meminta selfie dengan Russell karena keunikannya itu.

Russell mengatakan akan menghabiskan waktu di Hanoi sepekan ini sambil menunggu hasil pertemuan Kim Jong Un dan Donald Trump. Namun agenda bermain golf dan mengunjungi panti pijat terpaksa dibatalkan karena temannya diusir.

Editor : Anton Suhartono

Let's block ads! (Why?)