
NEW YORK, iNews.id – Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup lebih rendah pada Jumat (17/5/2019) waktu setempat karena investor menimbang data ekonomi utama terhadap prospek perdagangan global.
Mengutip Xinhua, Sabtu (18/5/2019), indeks Dow Jones Industrial Average turun 98,68 poin, atau 0,38 persen, menjadi 25.764,00. Indeks S&P 500 turun 16,79 poin, atau 0,58 persen, menjadi 2.859,53. Indeks Komposit Nasdaq turun 81,76 poin, atau 1,04 persen, menjadi 7.816,28.
Indeks sentimen konsumen Universitas Michigan pada Mei naik menjadi 102,4, tertinggi 15 tahun, dari data April 97,2. Ini lebih tinggi dari perkiraan ekonom. "Konsumen memandang prospek ekonomi secara keseluruhan jauh lebih baik, dengan prospek ekonomi untuk jangka pendek dan dekat mencapai level tertinggi mereka sejak 2004," menurut laporan itu.
Namun, kenaikan itu sebagian besar dicatat sebelum China-AS melakukan pembicaraan perdagangan di mana tak ada kesepakatan. Selanjutnya AS tiba-tiba mengumumkan keputusan pada 10 Mei untuk menaikkan tarif tambahan atas impor China senilai 200 miliar dolar AS dari 10 persen menjadi 25 persen.
Langkah tak terduga ini mendorong China untuk mengadopsi kebijakan serupa dengan menaikkan tarif tambahan yang dikenakan pada beberapa produk AS yang diimpor mulai 1 Juni. Gedung Putih pada Rabu mengeluarkan perintah eksekutif untuk melarang peralatan telekomunikasi buatan luar negeri yang dianggap Washington sebagai risiko jangka panjang.
Menyusul berita tersebut, harga saham perusahaan semikonduktor dan peralatan telekomunikasi turun. Qualcomm, Micron Technology, dan Qorvo masing-masing turun 1,58 persen, 3,35 persen, dan 6,14 persen pada Jumat.
Editor : Ranto Rajagukguk
http://bit.ly/2w2fLgr
May 18, 2019 at 05:44PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Wall Street Turun di Tengah Tekanan Perang Dagang AS-China"
Post a Comment