
NEW YORK, iNews.id – Kurs dolar Amerika Serikat (AS) mencatatkan penguatan pada akhir perdagangan Jumat (17/5/2019) waktu setempat di tengah pound Inggris yang lebih lemah. Investor makin khawatir dengan kekacauan yang tengah terjadi soal Brexit.
Mengutip Xinhua, Sabtu (18/5/2019), diskusi lintas-partai Inggris atas Brexit pada Jumat berakhir tanpa kesepakatan enam minggu setelah mereka memulainya. Pemimpin Partai Buruh Oposisi Inggris Jeremy Corbyn mengatakan dalam sebuah surat kepada Perdana Menteri Theresa May bahwa pembicaraan tidak dapat dilanjutkan karena semakin lemah dan tidak stabilnya pemerintah.
Perkembangan terakhir terjadi satu hari setelah May berjanji untuk menetapkan jadwal untuk meninggalkan Downing Street setelah pemungutan suara Parlemen atas Withdraw Agreement Bill, undang-undang yang diperlukan untuk mengimplementasikan kesepakatannya, bulan depan.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,14 persen pada 97,9929 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1159 dolar AS dari 1,1171 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2725 dolar AS dari 1,2791 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,6866 dolar AS dari 0,6893 dolar AS.
Dolar AS dibeli 110,10 yen Jepang, lebih tinggi dari 109,84 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 1,0110 franc Swiss dari 1,0101 franc Swiss, dan jatuh ke 1,3442 dolar Kanada dari 1,3462 dolar Kanada.
Editor : Ranto Rajagukguk
http://bit.ly/30rNNZy
May 18, 2019 at 06:14PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Reli Didukung Pelemahan Poundsterling"
Post a Comment