Terancam Dilarang Main di Liga Champions, Ini Kata Manchester City

MANCHESTER, iNews.id – Manchester City memberikan komentar terkait tuduhan pelanggaran Financial Fair Play (FFP) yang mengakibatkan mereka terancam absen di Liga Champions musim depan. Dengan tegas, manajemen klub mengatakan tuduhan itu tidak benar.

Klub milik Seikh Mansour itu dilaporkan terlibat upaya penggelapan dana senilai 70 juta poundsterling (Rp1,3 triliun) dari Abu Dhabi United Group. Hal itu dilakukan agar dana transfer pemain mereka lebih besar dari yang seharusnya dimiliki.

Awal mula tuduhan tersebut dilontarkan media Jerman Der Spiegel yang mengaku mendapat keanehan setelah melihat pembukuan keuangan The Citizens berdasarkan laporan dari Football Leaks.

Saat ini, UEFA masih melakukan penyelidikan mengandalkan kinerja Badan Investigasi Finansial Klub (IC CFCB) yang diketuai, Yves Leterme. Mereka dikabarkan bakal segera mengumumkan hasil penelusuran tersebut.

Skuat asuhan Pep Guardiola itu menampik anggapan tersebut. City mengungkapkan selalu mengikuti tahapan transfer pemain dengan prosedur yang sah. Juara Premier League 2018/2019 itu juga menghormati proses penyelidikan IC CFCB.

“Kami sepenuhnya bekerja sama dan memberikan itikad baik terhadap investigasi CFCB IC yang sedang berlangsung. Kami berharap independensi dan komitmen IC CFCB selama proses pemeriksaan. Tuduhan penyimpangan keuangan sepenuhnya salah. Kami telah memberikan bukti komprehensif kepada IC CFCB,” tulis pernyataan City.

Jika nantinya tuduhan itu benar dan City dijatuhkan sanksi larangan mentas di Liga Champions, maka akan menjadi berkah bagi Arsenal yang musim ini finis di peringkat kelima Premier League. Klub London Utara itu akan ditunjuk menggantikan posisi The Citizens.

Tapi sebenarnya, The Gunners juga punya peluang lolos ke Liga Champions meski City tak terbukti melanggar FFP. Syaratnya, Mesut Oezil dkk harus menaklukkan Chelsea di partai final Liga Europa yang akan digelar di Olympic Stadium, Baku, Kamis (30/5/2019) dini hari WIB.