
JAKARTA, iNews.id - Serikat Pekerja Pertamina Patra Niaga (SPPPN) memaklumi langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menerima lima orang perwakilan mantan awak mobil tangki (AMT) PT Garuda Utama Nasional (GUN). Sebelumnya, para mantan AMT ini telah berhari-hari menggelar aksi di depan Istana, menuntut bisa diangkat sebagai pekerja tetap PT Pertamina (Persero).
Ketua Serikat Pekerja Pertamina Patra Niaga (SPPN) Dinda Rizki Lubis menilai, keputusan ini cukup bijak karena sebagai bentuk kepedulian yang ingin mendengar secara langsung aspirasi para mantan AMT tersebut. Namun, SPPN mengkhawatirkan pertemuan itu dapat mengubah esensi persoalan karena hanya mendengar dari satu pihak saja.
"Tentunya kami berharap Presiden juga mendengar dari pihak SPPN maupun perusahaan. Ini mengenai kepastian hukum terhadap persoalan-persoalan yang ada," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/2/2019).
Dinda menuturkan, SPPPN menaruh atensi pada persoalan ini karena sudah mulai menggunakan nama Pertamina Patra Niaga pada setiap aksi yang dijalankan. Padahal, Serikat Pekerja Pertamina Patra Niaga hanya satu, yaitu SPPPN.
“Jika seperti ini terkesan mantan AMT PT GUN tersebut merupakan bagian dari Serikat PT Pertamina Patra Niaga, sedangkan mereka yang melakukan aksi yang tergabung dalam SP AMT PPN bukanlah pekerja PT Pertamina Patra Niaga, melainkan mantan pekerja AMT PT GUN sebagai perusahaan penerima pemborongan pekerjaan (P4),” ujarnya.
Dia menambahkan, pihaknya mendapat informasi bahwa PT GUN sebagai P4 dari PT Pertamina Patra Niaga sudah berbaik hati menawarkan jalan lain dengan membuka lowongan kerja para mantan AMT.
"Artinya jika tuntutan dari mantan AMT adalah agar bisa bekerja kembali, maka tawaran PT GUN kami rasa adalah solusi yang terbaik, karena mereka menjadi mantan AMT pasti disebabkan oleh alasan-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan oleh PT GUN," ujarnya.
Dinda menegaskan, sejak awal para mantan AMT PT GUN tersebut tidak memiliki hubungan kerja dengan Pertamina Patra Niaga. Karena itu, tidak ada kewajiban bagi Pertamina Patra Niaga untuk memperkerjakan mereka.
"Sekali lagi, ini mengenai kepastian hukum, bukan dengan aksi ngotot seperti itu dan aksi-aksi yang sebelumnya terjadi, bahkan dengan mencatut nama Pertamina Patra Niaga dalam serikat mereka," ujarnya.
Editor : Ranto Rajagukguk
http://bit.ly/2S6ZnZs
February 05, 2019 at 04:36AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "SP Pertamina Patra Niaga Yakin Presiden Bijak Hadapi Tuntutan AMT"
Post a Comment