
RIYADH, iNews.id - Untuk pertama kalinya, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menunjuk seorang perempuan menjadi duta besar (dubes) untuk Amerika Serikat (AS).
Putri Rima binti Bandar ditunjuk menjadi dubes Saudi untuk AS pada Sabtu (23/2/2019), menggantikan Pangeran Khalid bin Salman, adik dari Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). Sementara itu Pangeran Khalid kini menduduki posisi baru sebagai wakil menteri pertahanan.
Tak mudah bagi Putri Rima untuk mengemban tugas barunya di saat perhatian AS sedang tertuju pada kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Para anggota parlemen AS mengarahkan tuduhan kepada MBS sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pembunuhan sadis kontributor The Washington Post itu.
Apalagi, anggota parlemen AS akan mengambil tindakan keras terhadap Saudi atas kasus pembunuhan ini. Teranyar, parlemen menyetujui dihentikannya kerja sama persenjataan dengan Saudi.
Saudi membantah bahwa pembunuhan Khashoggi melibatkan MBS. Pembunuhan di kantor konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018 itu dilakukan intelijen tanpa sepengetahuan kerajaan sehingga disebut sebagai operasi nakal.
Kejaksaan Saudi memproses kasus ini dan sampai pada tahap dakwaan terhadap 11 orang, lima di antaranya terancam hukuman mati.
Sementara itu, pengamat hubungan AS-Saudi dari Baker Institute University, Kristian Ulrichsen, mengatakan, Saudi mencoba mengatur kembali hubungannya dengan AS melalui penunjukan dubes perempuan.
"Penunjukan dubes baru ini menandakan upaya Riyadh untuk mencoba dan mengatur kembali hubungan dengan Washington dan menggarisbawahi kasus Khashoggi. Namun tidak mungkin praktik itu akan sukses, setidaknya menhadapi Kongres," kata Ulrichsen, dikutip dari AFP, Minggu (24/2/2019).
Putri Rima, yang juga anak dari mantan dubes Saudi untuk AS, sebelumnya berkarier di bidang pemberdayaan perempuan di kerajaan. Dia juga pernah bekerja di Otoritas Olahraga yang salah satu programnya menyuarakan peningkatan partisipasi perempuan dalam olahraga.
Sementara itu, Pangeran Khalid menjabat sebagai dubes Saudi untuk AS sejak 2017. Usai pembunuhan Khasoggi, dia meninggalkan Washington selama beberapa bulan. Kepergiannya itu memunculkan tuduhan bahwa Khalid sempat mamaksa Khashoggi untuk pulang ke Saudi sebelum pembunuhan terjadi. Namun tuduhan itu dibantah dengan alasan dia terakhir berhubungan dengan Khashoggi pada 2017.
Khashoggi meninggalkan Saudi sejak Oktober 2017 dan tinggal di AS setelah mendapat ancaman terkait sikap kritisnya terhadap kebijakan MBS.
Editor : Anton Suhartono
https://ift.tt/2IvFrLr
February 24, 2019 at 06:55PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pertama Kali, Arab Saudi Tunjuk Perempuan Jadi Dubes untuk AS"
Post a Comment