Banjir Melanda Australia, Buaya Berkeliaran di Jalanan

SYDNEY, iNews.id - Banjir yang melanda timur laut Australia sejak akhir pekan lalu merendam ribuan rumah dan fasilitas umum, seperti sekolah dan bandara. Ratusan warga di beberapa kota di Negara Bagian Queensland mengungsi.

Intensitas hujan yang mendera bagian utara Australia pada tahun ini melebihi batas normal, menyebabkan banjir. Pihak berwenang terpaksa membuka pintu air pada Minggu (3/1/2019) malam karena sungai tak mampu menampung debit.

Di Kota Townsville, sebagian besar mobil terendam dan pagar-pagar rumah yang terbuat dari kayu rusak.

Pasukan Pertahanan Australia membuat kantong pasir lalu ditumpuk di pinggir-pingigr jalan untuk menghalangi laju air. Kendaraan amfibi dan perahu turut diterjunkan untuk mengavakuasi warga yang terjebak di atap-atap rumah.

Namun bukan hanya warga yang terpaksa meninggalkan rumah, hewan-hewan pun ikut mengungsi. Hewan yang terpaksa keluar dari habitat mereka salah satunya buaya. Tak heran jika sejak kemarin, buaya tampak di jalan-jalan kota.

Warga tak hanya dihadapkan dengan permasalahan luapan air dan pemadaman listrik, tapi juga predator reptil yang terlihat di jalan-jalan perumahan. Mereka bisa menngancam jiwa penduduk.

Surat kabar Townsville Bulletin, dikutip dari AFP, Senin (4/1/2019), menerima laporan warga menemukan beberapa buaya air asin yang berkeliaran di permukiman. Kondisi ini menambah sibuk petugas layanan darurat yang harus merespons panggilan.

Perdana Menteri Negara Bagian Queensland Annastacia Palaszczuk mengatakan, lebih ada dari 1.100 panggilan darurat sejak semalam.

Palaszczuk memperingatkan para korban akan menghadapi lebih banyak kesulitan ke depan. Hal ini karena hujan dengan intensitas tinggi masih akan turun pada pekan ini. Sekitar 400 warga Kota Townsville mengungsi di barak militer Lavarak.

Biro Meteorologi Australia menyatakan, selain Townsville, Kota Ingham, juga diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Daerah itu dilanda hujan dengan ketinggian lebih dari 10 sentimeter hanya dalam beberapa jam pada Senin pagi. Sementara angin diperkirakan bertiup dengan kecepatan hingga 100 kilometer (62 mil) per jam di pantai.

Lebih dari 20.000 rumah terancam terendam jika hujan terus berlanjut.

Editor : Anton Suhartono

Let's block ads! (Why?)