Mantan Presiden Real Madrid Sebut Los Blancos Sedang Dekati Mourinho

MADRID, iNews.id – Mantan Presiden Real Madrid Ramon Calderon mengatakan kalau klub yang pernah dipimpinnya itu sedang mendekati kembali Jose Mourinho. Arsitek asal Portugal itu sedang dibujuk kembali menukangi Los Blancos menggantikan Santiago Solari.

Bukan rahasia lagi kalau para petinggi klub Ibu Kota Spanyol itu sudah tak percaya dengan kinerja Solari setelah Madrid dipermalukan Ajax dengan skor 1-4 pada leg kedua 16 besar Liga Champions di Santiago Bernabeu, Rabu (6/3/2019) dini hari WIB.

Kekalahan itu membuat sang juara bertahan tersingkir dari kejuaraan paling elite antarklub Eropa itu setelah tiga musim beruntun kampiun di era kepelatihan Zinedine Zidane. Itu juga menjadi kekalahan keempat beruntun yang dialami Madrid di semua ajang.

Dalam kondisi ini, Madrid butuh sosok yang kuat untuk mengembalikan citra klub. Mourinho dipandang sebagai figure yang tepat setelah meninggalkan klub itu pada 2013 silam. Madridistas, suporter Madrid, juga mengumandangkan nama Mourinho pada laga terakhir klub.

Menurut Calderon, Presiden Madrid Florentino Perez membutuhkan sebuah "bom" untuk menenangkan hati para pendukung dan akan memanggil Mourinho, yang menjadi satu-satunya pelatih yang dia hormati.

“Saya tidak ragu Mourinho adalah pilihan pertama bagi presiden (Perez). Dia telah dipanggil dalam beberapa pekan terakhir,” tutur Calderon kepada Sky Sports.

“Ketika Zinedine Zidane pergi, Mourinho masih bersama Manchester United dan dia (Perez) mengatakan itu bukan saat yang tepat untuk memanggilnya kembali, tetapi mungkin sekarang dia bisa. Saya pikir peluangnya besar bagi Mourinho kembali berada di bangku pelatih klub ini musim depan,” ujarnya.

Namun, Calderon mengakui bukan hanya Mourinho yang dibicarakan para petinggi Madrid untuk menggantikan Solari.

“Mungkin Mauricio Pochettino, mereka membicarakannya. Tetapi akan ada banyak (kandidat) di hari-hari berikutnya karena penggemar tidak dapat menerima situasi ini,” ucap presiden Madrid periode 2006-2009 tersebut.

Editor : Abdul Haris

Let's block ads! (Why?)