TUNIS, iNews.id - Liga Arab menolak pernyataan Amerika Serikat (AS) yang mengakui Dataran Tinggi Golan sebagai bagian dari wilayah Israel, termasuk kebijakan pemerintahan Presiden Donald Trump lainnya yang dinilai lebih memihak pada Israel.
Hal ini disampaikan dalam KTT Tahunan Liga Arab yang berlangsung Minggu (31/3) di ibu kota Tunis, Tunisia.
Para pemimpin Arab juga menggarisbawahi komitmen mereka untuk menyelesaikan konflik berdasarkan 'Inisiatif Perdamaian Arab' tahun 2002, di mana mereka mengakui keberadaan Israel sebagai imbalan atas penarikan mundur pasukan Israel dari Dataran Tinggi Golan, Yerusalem Timur, dan Tepi Barat; wilayah yang diduduki Israel selama perang 1967.
KTT Liga Arab ini dilangsungkan di tengah terus berkecamuknya perang di Suriah dan Yaman, persaingan kepemimpinan di Libya, dan boikot berkepanjangan empat negara anggota liga itu terhadap Qatar.
Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika dan Presiden Sudan Omar Al Bashir tidak menghadiri pertemuan ini karena memusatkan perhatian pada demonstrasi massal di negara masing-masing.
Sementara salah satu pendiri Liga Arab, Suriah, dikeluarkan dari kelompok itu pada 2011 karena pergolakan menentang Presiden Bashar Al Assad yang berakhir dengan perang saudara.
Wakil-wakil dari 22 negara anggota Liga Arab –kecuali Suriah– bersama-sama mengutuk pengakuan Trump atas aneksasi Israel terhadap Dataran Tinggi Golan dan keputusannya tahun lalu untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Dalam kesempatan itu, Raja Saudi menegaskan benar-benar menolak segala tindakan yang berdampak pada kedaulatan Suriah atas Dataran Tinggi Golan.
"Kami menegaskan kembali penolakan absolut kami terhadap segala tindakan yang melanggar kedaulatan Suriah atas Golan," kata Raja Salman, saat pembukaan KTT, seperti dilaporkan Arab News, Senin (1/4/2019).
Dia juga mengaku mendukung pembentukan negara Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza di mana Yerusalem Timur menjadi ibu kota negara itu. Raja Salman mengatakan masalah Palestina adalah prioritas utama bagi Arab Saudi.
"Dan kami menekankan pentingnya mencapai solusi politik untuk krisis Suriah yang akan menjamin keamanan, persatuan dan kedaulatan Suriah serta mencegah intervensi asing," ujarnya.
Selain itu, Raja Salman menambahkan bahwa campur tangan Iran adalah penyebab ketidakstabilan di kawasan. Arab Saudi dan Iran sudah sejak lama terlibat 'proxy war' di Yaman dan Suriah, dan mendukung kelompok-kelompok yang saling bertempur di Lebanon, Bahrain, dan Irak.
Dalam pernyataan akhir setelah KTT itu, para pemimpin menegaskan bahwa Dataran Tinggi Golan –dataran tinggi strategis yang pernah digunakan untuk mengebom bagian utara Israel– sebagai "wilayah pendudukan Suriah".
Para pemimpin meminta Iran untuk berhenti mencampuri urusan dalam negeri negara-negara Arab dan mengutuk penembakan rudal Houthi ke Arab Saudi.
Editor : Nathania Riris Michico
https://ift.tt/2OEwzlT
April 01, 2019 at 03:19PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Liga Arab Tolak Kebijakan Trump Akui Dataran Tinggi Golan Milik Israel"
Post a Comment