TEHERAN, iNews.id - Seorang pejabat Iran mengatakan banjir dahsyat yang melanda sebagian provinsi pekan ini menimbulkan kerugian finansial yang sangat besar bagi sektor pertanian negara itu.
Mengutip Kepala Departemen Manajemen Krisis di Kementerian Pertanian Seyyed Mohammad Mousavi, surat kabar yang dikelola pemerintah di Teheran, Hamshahri, melaporkan kerugian akibat banjir diperkirakan mencapai 24 triliun rial atau sekitar 180 juta dolar Amerika Serikat atau Rp2,5 triliun.
Kerugian itu terutama terjadi di sembilan provinsi di Iran, termasuk Chaharmahal dan Bakhtiari, Fars, Golestan, Kermansyah, North Khorasan, Khuzestan, Mazandaran, Semnan, Sistan, dan Baluchistan.
Hamshahri, mengutip Mousavi, menyebut 50 persen kerugian terkait pertanian, yaitu 23 persen pada hortikultura, 17 persen pada infrastruktur perairan dan jaringan pengiriman, serta 10 persen pada ternak dan ikan.
Kantor berita semi-resmi Iran, Tasnim, melaporkan banjir yang terjadi sejak Senin (25/3) di 10 provinsi itu menewaskan sedikitnya 44 orang.
Sementara itu, pengamat iklim dan keamanan internasional di Council on Strategic Risks, Caitlin Werrell, mengatakan kerusakan akibat banjir di Iran disebabkan oleh kombinasi dua faktor yaitu intensitas hujan dan kondisi di lapangan.
Para pejabat Iran mengakui sistem pertanian dan irigasi yang usang dan kebijakan pengelolaan air yang buruk dalam beberapa dekade terakhir berkontribusi terhadap kekurangan air nasional tahun lalu di negara itu.
Editor : Nathania Riris Michico
https://ift.tt/2uKiWZD
March 31, 2019 at 06:46PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Diterjang Banjir Bandang, Pertanian Iran Alami Kerugian Rp2,5 Triliun"
Post a Comment