Bursa Asia Naik Tajam, IHSG Masih Cari Arah

JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bergerak mencari arah pada awal perdagangan Senin (1/4/2019). Sempat menghijau, pada pukul 09:35 WIB, indeks tergelincir 14,69 poin atau 0,23 persen ke 6.454,06.

Mengutip data RTI, dari 417 saham yang diperdagangkan, sebanyak 128 saham menguat, 161 melemah, dan 128 stagnan. Frekuensi perdagangan tercatat 70.469 kali dengan 2,61 miliar lembar saham diperjualbelikan dan nilai transaksi mencapai Rp1,08 triliun.

Dari sembilan sektor penggerak IHSG, enam sektor turun dan tiga sektor turun. Sektor infrastruktur menekan indeks ke area negatif setelah turun 1,7 persen sementara sektor pertambangan menahan IHSG turun lebih dalam setelah naik tipis 0,2 persen.

Sejumlah saham yang masuk dalam daftar top losers antara lain:

- PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) turun Rp475 (4,31 persen) ke Rp10.550
- PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) turun 250 (2,91 persen) ke Rp8.350
- PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) turun Rp175 (2,93 persen) ke Rp5.800
- PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun Rp40 (0,98 persen) ke Rp4.050
- PT Indika Energy Tbk (INDY) turun Rp30 (1,64 persen) ke Rp1.760

Sementara sejumlah saham yang masuk dalam top gainers antara lain:

- PT United Tractors Tbk (UNTR) naik Rp250 (0,92 persen) ke Rp27.300
- PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) naik Rp75 (0,8 persen) ke Rp9.400
- PT Bukit Asam Tbk (PTBA) naik Rp20 (0,48 persen) ke Rp4.220
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) naik Rp30 (0,73 persen) ke Rp4.150
- PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik Rp80 (2,36 persen) ke Rp3.470

Investor asing mencatat beli bersih (net buy) di pasar reguler sebesar Rp51,37 miliar. Sementara di seluruh pasar, termasuk pasar tunai dan negosiasi, asing mencatat net buy Rp54,45 miliar.

Pelemahan IHSG terjadi di tengah bursa Asia yang menghijau. Indeks Nikkei 225 Jepang menguat 2,23 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 1,79 persen sementara Indeks Shanghai Komposit China naik 2,05 persen.

Editor : Rahmat Fiansyah

Let's block ads! (Why?)