IHSG Diprediksi Melemah pada Awal Pekan, Cermati Saham-Saham Ini

JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berpotensi kembali melemah. Pada perdagangan sebelumnya IHSG ditutup turun 0,19 persen di level 6.468.

Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola golden cross di area negatif. Selain itu, Stochastic dan RSI masih berada di area netral.

"Meskipun demikian, terlihat pola hanging man candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support," ujarnya, Senin (1/4/2019).

Sementara itu, berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada 6.444 hingga 6.420. Kemudian, resistance pertama maupun kedua memiliki range 6.489 hingga 6.510.

Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut:

- ADRO. Saat ini bahwa pergerakan harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Accumulative Buy” pada level 1330 – 1350, dengan target harga secara bertahap di level 1370, 1415, 1515 dan 1615. Support: 1315.

- BSDE. Saat ini bahwa pergerakan harga bertahan di atas garis tengah dari bollinger dan terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli “Akumulasi Beli” pada area level 1385 – 1410, dengan target harga secara bertahap di level 1345, 1385, 1485 dan 1580. Support: 1290 dan 1265.

- CPIN. Pergerakan harga saham telah berhasil menguji area support psikologis pada 6425 hingga 6300 sehingga peluang terjadinya rebound terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 6300 - 6425, dengan target harga secara bertahap di level 6550 dan 6700. Support: 6300 dan 6125.

- ERAA. Terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 1750 – 1780, dengan target harga secara bertahap di level 1910, 1930 dan 1970. Support: 1710.

- INDF. Adapun indikator RSI sudah menunjukkan oversold atau jenuh jual pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level level 6300 – 6400, dengan target harga secara bertahap di level 6500, 6775, 7400 dan 8050. Support: 6300 dan 6150.

- MPPA. Peluang terjadinya rebound akan terbuka lebar jikalau pergerakan harga saham berhasil menyentuh garis MA 60. “Buy on Weakness” pada level 240 – 248, dengan target harga secara bertahap di level 276 dan 290. Support: 248, 240 dan 230.

Editor : Rahmat Fiansyah

Let's block ads! (Why?)