WELLINGTON, iNews.id - Saat ini Selandia Baru sedang menggelar acara peringatan sepekan serangan terhadap Masjid Al Noor dan Masjid Linwood di Kota Christchurch, yang menewaskan sedikitnya 50 orang.
Azan dikumandangkan di seluruh negeri tepat jam 13.30 waktu setempat, disusul upacara mengheningkan cipta dan salat Jumat.
Diwawancarai VOA, Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya mengisahkan soal kondisi Selandia Baru saat ini. Tantowi juga sempat menemui keluarga dua warga Indonesia yang menjadi korban serangan.
"Keadaan normal, aktivis berjalan seperti biasa, hanya saja pas pukul 13.30 azan berkumandang secara nasional, juga di dua TV dan satu radio. Lalu setelah azan diadakan menghentikan cipta selama dua menit. Pada pukul 13.32 secara serentak di Selandia Baru, seluruh aktivitas akan berhenti, tidak hanya di Christchurch, tapi di seluruh negara ini," kata Tantowi, saat ditanya kondisi sepekan setelah serangan di Christchurch, kepada VOA, Jumat (22/3/2019).
Dia menyebut, di Selandia Baru jarang terlihat polisi 'berkeliaran'. Kendati demikian, sejak penembakan brutal Jumat pekan lalu, tingkat keamanan dinaikkan dari level 3 menjadi level 5.
"Polisi tidak terlalu terlihat, hanya di tempat-tempat strategis terlihat polisi, seperti bandara, pelabuhan, stasiun kereta api atau di lokasi upacara ini," ujar Tantowi.
Tantowi mengatakan sudah bertemu dengan keluarga Lilik Abdul Malik, salah satu WNI yang tewas dalam tragedi itu. Pihak keluarga sudah terbang ke Selandia Baru untuk mengambil jenazah dan memakamkan Lilik.
"Sudah (bertemu) tadi, ada 10 orang. Saya sudah menemui langsung di rumah Pak Lilik."
Tantowi juga mengaku sudah menjenguk WNI yang tertembak namun selamat dalam peristiwa nahas tersebut.
"(Untuk korban luka) sudah kami besuk juga tadi pagi di rumah sakit. Alhamdulillah anaknya yang berusia dua tahun sudah diizinkan kembali ke rumah, sementara Pak Zulfirmansyah sudah dirawat di ruang biasa, sudah bisa duduk, makan, dan sudah stabil. Insya Allah Senin sudah diizinkan pulang ke rumah," tuturnya.
Sikap PM Jacinda Ardern dipuji banyak kalangan. Tidak saja dengan kesigapannya mengambil tindakan dengan melarang kepemilikan senjata serbu ala militer, tetapi juga untuk para korban dan warga yang terkena dampak serangan mengerikan itu, serta warga Selandia Baru.
Pesan yang dikirim pada dunia juga sangat kuat bahwa yang dibutuhkan Selandia Baru kini adalah kasih sayang, hormat menghormati, cinta; bukan saling menyalahkan dan kebencian.
Lalu bagaimana Tantowi melihat sosok Ardern?
"Tidak banyak yang menyangka bahwa Jacinda menjelma menjadi pemimpin yang sangat mengayomi, berempati, dan tegas. Ketika negaranya diuji dengan cobaan yang sangat berat seperti sekarang ini, tanpa ragu dia mengatakan bahwa tindakan ini sebagai serangan teroris," ungkap Tantowi.
"Tidak berhenti di situ, dia (Jacinda) datangi keluarga-keluarga korban di Christchurch, dia peluk dan katakan bahwa dia akan memberikan jaminan kepada mereka dan keadaan akan kembali normal dalam waktu cepat. Dia gerakkan rekan-rekannya, baik yang ada di satu partainya maupun di kelompok-kelompok oposisi, untuk mengambil tindakan tegas. Pertama, dengan melarang kepemilikan senjata serbu semi-otomatis, yang langsung disetujui parlemen. Kedua, dia mengimbau dan menggerakkan sikap untuk saling menyayangi di seluruh negeri," ujarnya.
"Sekarang ini saya berada di Christchurh dan melihat perempuan-perempuan di jalan mengenakan scarf atau kerudung khas muslimah, mereka menuju ke lapangan untuk mengheningkan cipta. Gerakan ini meluas tidak saja di Christchurch dan Wellington, tapi juga di seluruh negeri. Jadi ini adalah pemandangan yang sangat luar biasa," terang Tantowi.
"Negara ini dipimpin oleh seorang sosok yang dihormati dan diikuti rakyatnya karena ada trust atau kepercayaan yang begitu besar dari rakyat kepadanya, dan hal itu dibangun karena empati dan sincerity yang ditunjukannya dalam satu pekan terakhir ini,” pungkasnya.
Editor : Nathania Riris Michico
https://ift.tt/2CwXdIW
March 22, 2019 at 09:33PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dubes RI Tantowi Yahya: PM Ardern Sosok Pemimpin Kepercayaan Rakyat"
Post a Comment