Jokowi Umbar Kelemahan di Acara HUT Ke-72 HMI

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kelemahannya di hadapan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI). Di acara yang digelar di kediaman Ketua Majelis Pembina KAHMI Akbar Tanjung itu, Jokowi mengungkapkan kelemahannya.

"Pertama pak Akbar tahu kelemahan saya," katanya membuka pidato acara HUT ke-72 HMI dan syukuran penetapan Lafran Pane sebagai Pahlawan Nasional di Jalan Purnawarman, Jakarta Selatan, Selasa (5/2/2019).

Forum Alumni Muda HMI Dukung Jokowi Pimpin Periode Kedua

Jokowi Hadiri HUT Ke-72 HMI di Kediaman Akbar Tanjung

Jokowi menceritakan, setiap dirinya diundang, Akbar Tanjung selalu mengutus istrinya Krisnina Maharani atau yang akrab disapa Nina. Istri mantan ketua umum Partai Golkar itu, adalah teman Jokowi saat masih di tingkat menengah pertama alias SMP.

"Setiap mengundang saya pasti yang diajukan Bu Nina Akbar Tandjung karena kita tahu bu Nina adalah teman SMP saya," ujar mantan gubernur DKI Jakarta ini.

Jokowi menambahkan, istri Akbar Tanjung bukan merupakan teman satu angkatan, melainkan kakak kelas. Teman mantan wali kota Solo ini adalah adik ipar Akbar Tanjung.

"Meskipun kakak kelas. Yang teman saya adalah adiknya Ibu Nina Akbar Tandjung," katanya.

Sehingga, dia mengungkapkan, jika ada sesuatu terkait acara, yang ke datang ke Istana Negara selalu istri Akbar Tanjung.

"Jadi kalau ada apa-apa yang diajukan Ibu Nina. Kalau ada Ibu Nina datang ke Istana pasti pak Akbar mengundang saya," ujar Jokowi sambil tersenyum.

Jokowi terlihat mengenakan kemeja batik lengan panjang berwarna coklat serta berpeci hitam. Jokowi tiba di lokasi sekitar pukul 19.30 WIB.

Turut menemani Jokowi, Menristekdikti M. Nasir, Menteri ATR Sofyan Djalil, Menkominfo Rudiantara, Menteri Perindustrian Airlangga, Wakil Menteri Luar Negeri AM. Fachir.

Selain itu ada, Ketua DPR Bambang Soesatyo, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Sekjen PPP Arsul Sani, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri, mantan Komisioner KPU Sigit Pamungkas dan mantan Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi.

Editor : Djibril Muhammad

Let's block ads! (Why?)