Dibuka 2 Hari, Pelamar PPPK 2019 Capai 31.686 Orang

JAKARTA, iNews.id - Pendaftaran Pegawai Pemerintah dengan Kontrak Kerja (PPPK) telah dibuka sejak Selasa (12/2/2019). Baru dibuka dua hari, sudah ada 31.686 akun yang mendaftarkan diri dari total 150.000 formasi yang dibuka.

"Berkaitan dengan PPP3, hingga Kamis 14 Februari 2019 pukul 11.03 WIB, akun pelamar pada situs pendaftaran seleksi PPPK dengan alamat http://bit.ly/2ByOjtW, sudah mencapai 31.686," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat Badan Kepegawaian Negara (BKN), Mohammad Ridwan, Kamis (14/2/2019).

Batas Akhir Pendaftaran Pegawai Kontrak Setara PNS 17 Februari

Dari jumlah itu, kata Ridwan, pelamar yang sudah mengisi formulir pendaftaran berjumlah 14.827. Sementara yang sudah melakukan submit berjumlah 4.556.

Dia mengatakan, seleksi PPPK sudah memiliki payung hukum setelah Peraturan BKN Nomor 1 tahun 2019 tentang Pengadaan PPPK terbit. Aturan ini mengatur teknis seleksi PPPK mulai dari perencanaan hingga pengangkatan.

Ridwan mengatakan, berdasarkan Peraturan Menteri PAN & RB Nomor 2 Tahun 2019, hanya ada tiga kualifikasi jabatan yang dibuka yaitu tenaga honorer eks K-II, dosen dan tenaga kependidikan pada PTN baru, dan penyuluh pertanian.

"TH Eks K-II yang dapat mengikuti proses rekrutmen Tahap I PPPK 2019 ini merupakan Tenaga Honorer Eks Kategori II yang telah mengikuti tes pada tahun 2013 yang terdapat dalam database Badan Kepegawaian Negara," kata dia.

Formasi jabatan untuk tenaga honorer eks K-II terbatas pada guru, dosen, tenaga kesehatan, dan penyuluh pertanian. Sementara khusus formasi tenaga kesehatan terbatas untuk 15 jabatan mulai dari dokter umum atau spesialis hingga penguji kesehatan dan keselamatan kerja.

Untuk jabatan dosen dan tenaga kependidikan pada PTN baru, kata Ridwan, untuk peserta yang terdaftar di database Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Untuk penyuluh pertanian, diatur dalam SK Menteri Pertanian dan atau Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertanian dengan pemerintah daerah.

Editor : Rahmat Fiansyah

Let's block ads! (Why?)