Search

Kerusuhan 22 Mei, Polri Sebut Pimpinan Lembaga Survei Target Pertama Pembunuhan

JAKARTA, iNews.id – Mabes Polri menyebut pimpinan lembaga survei menjadi target pertama pembunuhan yang direncanakan oleh enam tersangka pemilik senjata api ilegal yang kemarin diungkap ke publik. Para tersangka dikatakan bakal mendapatkan imbalan atas pekerjaan itu.

“Jadi, pemimpin lembaga survei itu disuruh dihajar dulu. Nanti baru dikasih uang dan seluruh keluarganya (pelaku) ditanggung,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, saat jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (28/5/2019).

Pimpinan lembaga survei menjadi salah satu dari lima orang yang menjadi target pembunuhan oleh enam tersangka. Empat target lainnya adalah tokoh nasional yang juga pejabat negara.

Dedi menduga salah satu pimpinan lembaga survei menjadi target upaya pembunuhan berkaitan dengan institusinya, di mana lembaga survei bisa menggiring opini publik lewat hasil survei. “Ya, bisa jadi ke arah situ, mereka (pelaku) sudah analisis, mereka profesional,” ujar Dedi.

Dia menyatakan, pihaknya akan terus menelusuri siapa aktor intelektual dan penyandang dana dari rencana tersebut. “Dari enam tersangka, ada HK sebagai ‘leader’ (pemimpin). HK ini dipesan oleh aktor intelektual, yang desain semua rencana, dan ada penyandang dana di atasnya,” kata Dedi.

Selain menyita berbagai jenis senjata api dan rompi antipeluru, polisi juga mengamankan sejumlah mata uang asing dolar Singapura yang nilainya sekitar Rp150 juta sebagai bagian dari janji pemberian uang.

BACA JUGA:

Begini Peran 6 Tersangka Senjata Ilegal, Leader Eksekutor Dibayar Rp150 Juta

Ada 14 Pelanggaran dalam Aksi Massa 22 Mei, AJI Sebut 20 Wartawan Jadi Korban

Adapun keenam tersangka yang ditangkap polisi terkait dengan upaya kericuhan saat 22 Mei 2019 sebagai berikut. Yang pertama adalah HK, warga Bogor. Perannya disebut sebagai pimpinan komplotan mencari senjata api sekaligus mencari eksekutor dan memimpin tim turun pada aksi 21 Mei. Dia ada pada saat 21 Mei membawa revolver jenis taurus. HK yang menerima uang Rp150 juta ditangkap Selasa (21/5) pukul 13.00 WIB di lobi Hotel Megaria, Menteng, Jakarta Pusat.

AZ, warga Ciputat Tangerang Selatan. Peran mencari eksekutor sekaligus eksekutor. Ditangkap Selasa (21/5/2019) pukul 13.30 WIB di terminal 1 C Bandara Soekarno-Hatta.

IF, warga Kebon Jeruk Jakarta Barat. Perannya eksekutor menerima uang Rp 5 juta. Ditangkap Selasa (21/5/2019) 20.00 WIB di pos Peruri Kantor Sekuriti KPBD Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

TJ, warga Cibinong. Peran sebagai eksekutor menguasai senpi rakitan mayer cold 22, senpi laras panjang mayer cold 22. Menerima uang Rp55 juta. Ditangkap Jumat (24/5/2019) 08.00 WIB di parkiran Indomaret Sentul, Citereup. TJ kita periksa urinenya positif metamfetamina dan amfetamina.

AD, warga Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara. Peran sebagai penjual tiga pucuk senpi. Satu rakitan jenis mayer, satu laras pajang, satu laras pendek, ke HK. Menerima uang Rp26,5 juta. Ditangkap pada Jumat (24/5/2019) 08.00 WIB di daerah Swasembada dan dia juga positif metamfetamina, metamfetamina, dan benzo.

AF alias Fifi (perempuan) warga Rajawali, Pancoran, Jakarta Selatan. Peran sebagai pemilik dan penjual senpi revolver taurus ke HK. Menerima uang Rp50 juta. Ditangkap Jumat (24/5/2019) di Bank BRI Thamrin.

Editor : Ahmad Islamy Jamil

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2K9bKPs
May 28, 2019 at 08:36PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kerusuhan 22 Mei, Polri Sebut Pimpinan Lembaga Survei Target Pertama Pembunuhan"

Post a Comment

Powered by Blogger.