Trump Desak China Cabut Tarif Impor Produk Pertanian AS

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak China untuk menghapus tarif bea masuk terhadap produk pertanian yang diimpor dari AS. Hal ini menyusul kemajuan pembicaraan kebijakan dagang antara kedua negara.

"Saya telah meminta China untuk segera menghapus semua tarif pada produk pertanian kami (termasuk daging sapi, babi, dll)," kata Trump dalam cuitannya di Twitter dikutip dari AFP, Minggu (3/3/2019).

Dia mengatakan, permintaannya didasarkan pada kenyataan bahwa negosiasi dengan China berjalan dengan baik. Selain itu, AS juga telah menunda kenaikan tarif bea masuk untuk produk China pekan lalu.

"Ini sangat penting bagi petani besar kita, dan saya!" dia menambahkan.

Setelah berbulan-bulan perang dagang, AS dan China sepakat untuk melakukan gencatan senjata 90 hari untuk menyelesaikan perbedaan mereka. Itu dijadwalkan berakhir Jumat, tetapi Trump akhirnya memperpanjangnya karena merasa puas dengan kemajuan beberapa putaran pembicaraan dagang di Beijing dan Washington.

Pejabat tinggi ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan, kedua negara berada akan mencapai kesepakatan dagang yang bersejarah. Apalagi, pertemuan antara Trump dan Presiden China Xi Jinping akan berjalan bulan ini.

Setelah perundingan putaran terakhir pada Februari, Menteri Pertanian AS Sonny Perdue mencuitkan bahwa China telah berkomitmen untuk membeli tambahan 10 juta metrik ton kedelai sebagai upaya itikad baik.

Para petani AS sangat bergantung pada perdagangan semacam itu dengan China. Pada 2017, sekitar sepertiga produksi kedelai AS atau senilai 14 miliar dolar AS diekspor ke China untuk digunakan sebagai pakan ternak babi. Ekspor-ekspor itu anjlok pada musim panas lalu, ketika China memberlakukan tarif pada kedelai AS dan produk pertanian lainnya.

Sebelumnya, sebagai isyarat niat baik pada awal gencatan senjata, China pada bulan Desember melanjutkan pembelian kedelai. Tetapi tarif China telah menghantam wilayah pertanian AS dengan keras, daerah di mana Trump telah menikmati banyak dukungan.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)