Target Penerimaan Pajak Rp1.786 Triliun, Menkeu Akui Sangat Berat

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menargetkan penerimaan perpajakan sebesar Rp1.786,4 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019. Hingga akhir Januari, baru terealisasi 5 persen dari target yaitu Rp89,8 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, target penerimaan perpajakan tahun ini berat karena naik signifikan dari tahun lalu. Pada 2018, penerimaan perpajakan hanya terealisasi Rp1.315 triliun dari target APBN 2018 sebesar Rp1.424 triliun.

"Jadi ini adalah suatu target yang memang berat tapi kita akan lakukan dengan hati-hati," ujarnya setelah acara Spectaxcular di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (3//3/2019).

Oleh karenanya, untuk mengejar target tersebut, pihaknya terus gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya membayar pajak. Kemudian juga memberikan informasi bagaimana tata cara melaporkan pajak terutama melalui online.

Kemenkeu melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP) terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik beserta kemudahan untuk masyarakat. Pasalnya, hal ini agar masyarakat dan pelaku ekonomi melihat pajak secara seimbang.

"Bahkan (kita berikan) insentif pajak sehingga masyarakat dan seluruh pelaku ekonomi melihat pajak secara seimbang. Di satu sisi adalah kewajiban, di sisi lain dia adalah alat untuk membangun berbagai kebutuhan masyarakat," ucapnya.

Dia melanjutkan, pembayaran pajak yang dilakukan masyarakat akan disalurkan oleh pemerintah untuk pembangunan negara dan kesejahteraan rakyat. Dengan demikian, uang rakyat akan kembali kepada rakyat.

"Dari pendidikan, kesehatan, infrastruktur bahkan sampai kepada gaji dan seluruh upaya-upaya kita untuk meningkatkan SDM (Sumber Daya Manusia) kita, semuanya menggunakan uang pajak," kata dia.

Oleh karenanya, pemerintah berusaha melaksanakan kewajibannya dalam mengumpulkan dan menyalurkan pajak dengan bertanggung jawab. Untuk itu, dia sangat mengecam aksi korupsi uang pajak di kalangan pejabat.

"Bagi masyarakat yang belum paham, kami sangat senang memberi penjelasan, kami perbaiki pelayanan. Untuk yang kecewa akan korupsi, kami tidak akan ada toleransi (untuk korupsi)," tuturnya.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)