Search

Sidang DK PBB, AS 'Dikeroyok' 14 Negara karena Akui Golan Milik Israel

NEW YORK, iNews.id - Dari 15 negara anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), 14 negara mengutuk pengakuan Amerika Serikat (AS) soal kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan.

Dalam pertemuan darurat pada Rabu (27/3) malam di New York, AS dikecam oleh 14 negara.

Hal itu merujuk pada keputusan Presiden AS Donald Trump menandatangani proklamasi berisi pengakuan kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan pada Senin (25/3).

Dataran Tinggi Golan merupakann tanah Suriah yang diduduki Israel dalam perang Enam Hari 1967. Negara mayoritas Yahudi itu mulai menganeksasi atau mencaplok wilayah itu pada 1981 dan tidak diakui komunitas internasional.

Debat dalam pertemuan darurat DK PBB dimulai ketika Israel melancarkan serangan udara terhadap depot amunisi Iran di dekat Aleppo, Suriah.

Inggris, sebagai sekutu terdekat AS,menyebut langkah mengakui kedaulatan Israel atas wilayah Golan jelas melanggar Resolusi 497 tahun 1981 yang menyatakan aneksasi Israel terhadap Golan 'batal dan tidak berlaku'.

Dalam forum yang sama, Prancis memperingatkan bahwa setiap upaya untuk mengabaikan hukum internasional 'pasti gagal'. Negara-negara Eropa anggota DK PBB lainnya seperti Jerman, Belgia, dan Polandia juga menyuarakan kekhawatiran soal konsekuensi atas pengakuan terhadap pengakuan AS.

Kritikan juga datang dari Rusia yang menyebut langkah AS tidak hanya melanggar resolusi PBB, namun juga bisa memicu instabilitas di kawasan Timur Tengah. Rusia menyerukan agar negara-negara anggota DK PBB menolak keputusan AS itu dan tetap memandang Golan sebagai wilayah pendudukan Israel.

"Jika ada yang tergoda untuk mengikuti contoh yang buruk ini, kami akan mendorong mereka untuk menahan diri dari revisi hukum internasional yang agresif ini," kata Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB, Vladimir Safronkov, dalam rapat DK PBB yang digelar Rabu (27/3) waktu setempat, seperti dilaporkan AFP dan Reuters, Kamis (28/3/2019).

Sidang DK PBB ini digelar atas permintaan Suriah, yang dalam suratnya menyebut langkah kontroversial AS tersebut sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap resolusi-resolusi PBB. Diketahui bahwa sebelumnya sudah ada tiga resolusi PBB yang menyerukan Israel untuk menarik diri dari Golan.

Golan merupakan wilayah perbatasan yang dicaplok Israel dari Suriah dalam perang 1967. Israel menganeksasi Golan pada 1981 dalam langkah yang tak diakui dunia internasional.

DK PBB dan pemerintahan-pemerintahan AS sebelumnya, selalu menganggap Dataran Tinggi Golan sebagai 'wilayah pendudukan' yang pengembaliannya masih harus dirundingkan sebagai bagian dari kesepakatan damai yang menyeluruh antara Israel dan Suriah.

Selain dikecam negara-negara Eropa, keputusan AS mengakui Golan sebagai wilayah Israel juga menuai kecaman negara-negara Arab seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Qatar, dan Kuwait. Iran bahkan menyebut keputusan Trump itu sama saja mempraktikkan 'kolonialisme'.

Dalam forum DK PBB itu, AS membela keputusan kontroversialnya. AS berargumen bahwa keputusan itu akan menunjang keamanan Israel dan bisa berkontribusi pada stabilitas kawasan Timur Tengah dengan menjaga Suriah dan Iran tetap terkontrol.

Duta Besar Misi AS untuk PBB, Rodney Hunter, mengatakan, dengan mengizinkan Golan dikuasai Suriah, sama saja dengan 'menutup sebelah mata terhadap ancaman-ancaman yang muncul' dari Suriah dan Iran dan sekutunya Hizbullah yang ingin memanfaatkan Golan untuk menyerang Israel.

Editor : Nathania Riris Michico

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2CH3p0S
March 28, 2019 at 08:35PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sidang DK PBB, AS 'Dikeroyok' 14 Negara karena Akui Golan Milik Israel"

Post a Comment

Powered by Blogger.