Search

Boeing: Piranti Baru Sistem Anti-Stall Pesawat 737 Max Hampir Siap

WASHINGTON, iNews.id - Boeing mengumumkan serangkaian perubahan pada sistem kendali pesawat 737 Max yang berkaitan dengan dua insiden jatuhnya pesawat maskapai Ethiopian Airlines dan Lion Air.

Boeing menyatakan pihaknya hampir menyelesaikan peningkatan kemampuan piranti lunak atas sistem anti-stall atau pencegah kehilangan daya angkat pada pesawat jenis 737 Max. 

Perangkat lunak itu dikenal dengan sebutan maneuvering characteristics augmentation system (MCAS), yang berfungsi mencegah pilot menaikkan hidung pesawat terlalu tinggi dengan cara menukikkan pesawat secara otomatis.

Pimpinan Boeing, yang memberi penjelasan singkat kepada sekitar 200 pilot dan eksekutif maskapai penerbangan di markas besarnya di Seattle, Rabu (27/3), mengatakan piranti baru itu sudah diuji secara luas.

Dia menyebut piranti lunak baru ini dirancang untuk mengganti pesan apa pun yang datang dari sistem itu dan memudahkan pilot mengatasi sistem yang memaksa hidung pesawat turun ke bawah.

"Kami akan melakukan semua hal yang dapat dilakukan untuk memastikan agar kecelakaan seperti itu tidak pernah terjadi lagi,” ujar Wakil Presiden Bidang Teknik Boeing Mike Sinnett, seperti dilaporkan Associated Press, Kamis (28/3/2019).

Sebagai bagian dari pemutakhiran, Boeing akan memasang sistem peringatan sebagai standar baru pada pesawat 737 Max, yang sebelumnya merupakan fitur opsional keselamatan.

Namun mungkin masih perlu waktu sebelum seluruh pesawat Boeing 737 Max 8 yang kini dilarang terbang dapat beroperasi lagi.

Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (AS) harus memberikan persetujuan atas pembaruan piranti lunak dan pelatihan pilot, dan program baru itu harus dipasang di setiap pesawat terbang. Persetujuan oleh otoritas penerbangan di negara-negara lain bervariasi.

Boeing menyatakan pihaknya tidak membutuhkan pengawasan federal lebih jauh ketika mengembangkan dan membuat pesawat terbang.

"737 adalah pesawat terbang yang aman. 737 merupakan kelompok pesawat yang aman dan 737 Max dibangun berdasarkan sejarah keselamatan yang kami saksikan selama hampir 50 tahun,” ujar Sinnett.

Dia juga menambahkan, maskapai-maskapai yang memiliki pesawat 737 Max tidak perlu membayar uang tambahan untuk memasang sistem peringatan itu.

Baik pesawat 737 Max milik Lion Air maupun Ethiopian Airlines tidak memasang sistem peringatan tersebut—yang dirancang untuk memperingatkan pilot tatkala sensor menghasilkan pengukuran yang bertentangan.

Dalam kasus Lion Air JT610, MACS tidak bekerja dengan baik sehingga setiap kali pilot menaikkan hidung pesawat, MCAS aktif kembali dan menurunkan hidung pesawat.

Insiden ini terjadi lebih dari 20 kali sebelum akhirnya Lion Air JT610 menghujam laut dan menewaskan ke-189 orang di dalam pesawat.

Badan Penerbangan Federal AS (FAA) menyatakan ada kemiripan antara peristiwa Lion Air dan Ethiopian Airlines. Namun Boeing memastikan perangkat lunak sudah dimutakhirkan sehingga MCAS tak lagi berfungsi jika terdapat data sensor yang bertentangan.

Pada sesi dengar pendapat untuk membahas keselamatan penerbangan, Rabu (27/3), para senator mempertanyakan Plt Kepala FAA, Daniel Elwell, mengenai praktik FAA yang melibatkan karyawan pabrikan pesawat dalam proses inspeksi, pengujian, sertifikasi pesawat buatan perusahaan tempatnya bekerja.

Selain itu, FAA dikritik karena menjadi badan keselamatan penerbangan terakhir yang menangguhkan penerbangan pesawat Boeing 737 Max menyusul jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines pada 10 Maret.

Editor : Nathania Riris Michico

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2I1lSsF
March 28, 2019 at 09:08PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Boeing: Piranti Baru Sistem Anti-Stall Pesawat 737 Max Hampir Siap"

Post a Comment

Powered by Blogger.