Sadio Mane, Pesepak Bola yang Tak Tergiur Dunia Malam dan Playstation

LIVERPOOL, iNews.id – Di balik ketangguhannya di lapangan hijau, winger Liverpool Sadio Mane ternyata memiliki kepribadian yang unik. Meski memiliki gaji 180 ribu (Rp3,3 miliar) per pekan, pemain Senegal itu enggan membuang waktu pergi ke kelab malam atau sekadar bermain game Playstation.

Mane lahir di kota Sedhiou dan berlatar belakang keluarga yang memiliki kondisi ekonomi pas-pasan. Kondisi miris itu yang membuatnya hingga kini tetap rendah hati meski sudah bergelimang harta.

Pertama dan terakhir kalinya, dia pergi ke kelab malam saat merayakan gelar juara Liga Austria bersama RB Salzburg musim 2013/2014. Namun setelahnya, Mane kapok dan enggan untuk menyentuh dunia hiburan malam.

“Saya tidak pernah pergi ke pesta sendiri. Saya bahkan tidak pernah memikirkannya. Jika tidak memberikan semua yang dimiliki untuk sepak bola, maka saya tidak akan pernah mendapatkan apapun,” kata Mane kepada El Pais.

Tak hanya kelab malam, Mane juga tidak tergoda untuk bermain Playstation seperti kebanyakan pria di dunia. Menurutnya, kegiatan tersebut hanya membuang waktu.

“Saya belum pernah memainkannya. Saya pikir bermain Playstation hanya membuang-buang waktu Anda,” ujarnya.

Ketimbang melakukan dua hal tersebut, pemain 26 tahun itu lebih suka beramal. Buktinya, dia menyumbangkan 170.000 (Rp3,1 miliar) untuk membangun pusat pendidikan di Bambali, Senegal, tahun lalu.

Barangkali, kemurahan hati Mane yang membuat performanya terus konsisten sejak direkrut ke Anfield dari Southampton, 2016 silam. Musim ini, dia sudah membukukan 17 gol dan dua assist di Premier League serta membawa The Reds nyaman di puncak klasemen berbekal nilai 76.

Mane juga membantu skuat asuhan Jurgen Klopp itu ke perempat final Liga Champions usai mengandaskan Bayern Munchen dengan agregat 3-1 pada babak 16 besar.

Pesona pemain yang memiliki kecepatan mumpuni itu kini dilirik raksasa La Liga Real Madrid. Bahkan, Entrenador Los Blancos Zinedine Zidane dikabarkan yang memberi instruksi langsung ke manajemen klub untuk memboyongnya ke Santiago Bernabeu.