BANYUWANGI, iNews.id – Kementerian Pertanian (Kementan) akan terus mengupayakan berbagai macam cara agar harga jagung tidak mengalami penurunan dan terus stabil sehingga ketika panen petani tidak akan merugi. Salah satu upaya yang akan dilakukan, yaitu membuatkan sarana untuk menyimpan jagung hasil panennya. Hal itu dilakukan untuk mengontrol harga di pasaran.
"Kalau harga murah, jagung bisa ditampung di tempat tersebut, ketika harga stabil, baru kemudian dijual. Yang jelas pemerintah akan terus berupaya agar petani bisa untung," ucap Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ramanto usai menghadiri panen raya jagung Dusun Sumberurip Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi dalam keterangannya, Jumat (1/3/2019).
Rahmanto juga berharap para petani mengusulkan bantuan alat pertanian agar semua lahan bisa dimanfaatkan dengan baik. "Kami siap mengawal jika kelompok tani disini mengusulkan," tuturnya.
Dalam panen tersebut, jagung yang dipanen ditanam di areal hutan yang ditanami pohon jati. Hamparan jagung yang dipanen seluas 2.000 ha. Lahan tersebut milik Perhutani yang dimanfaatkan oleh petani untuk perluasan areal jagung.
Tanaman Jagung ditanam di sela-sela tanaman jati yang masih kecil. Rata-rata produktivitas jagung 5 ton per hektare. Melalui program upaya khusus (Upsus), luas tanam jagung di Banyuwangi mengalami peningkatan. Dari tahun 2017 seluas 26.821 ha maka tahun 2018 menjadi seluas 32.998 ha. Ditargetkan untuk tahun 2019 akan meningkat lagi seluas 36.000 ha
Sementera itu, para kelompok yang hadir, menyambut gembira apa yang disampaikan oleh Direktur Irigasi. Pihaknya akan segera membuat proposal dan segera diajukan.
"Bantuan alat pertanian itu sangat penting bagi kami, karena jelas bisa menghemat biaya oprasional kami," ucap anggota kelompok tani Sumber Rejeki.
Editor : Ranto Rajagukguk
https://ift.tt/2tFQWFU
March 01, 2019 at 10:12PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cara Kementan Antisipasi Turunnya Harga Jagung di Tingkat Petani"
Post a Comment