
BRUSSEL, iNews.id - Mantan Raja Belgia Albert II akhirnya setuju untuk melakukan tes DNA sebagaimana dituntut oleh seorang perempuan yang mengklaim sebagai putrinya. Keputusan ini merupakan terobosan yang menentukan dalam kasus yang sudah berjalan sangat lama tersebut.
Menjelang Selasa malam (28/5), berita tentang persetujuan mantan raja berusia 84 tahun itu untuk melakukan tes DNA menjadi berita utama media-media Belgia dan membuat berita tentang hasil pemilu Belgia berada di urutan kedua.
Raja Albert II, yang turun takhta pada 2013 karena alasan kesehatan, diminta membayar denda sebesar 5.000 euro per hari karena gagal memberikan DNA-nya dalam kasus yang digugat oleh Delphine Boel, yang berusia 51 tahun.
Selama bertahun-tahun, Boel berusaha membuktikan bahwa mantan raja itu adalah ayahnya, dan kisahnya kerap menjadi berita utama di Belgia. Albert II tidak pernah menyangkal secara terang-terangan tuduhan Boel itu, tetapi dia juga menolak memberikan DNA-nya.
Sebuah pernyataan pengacara Albert II yang dikirim ke media menyebut, setelah mantan raja itu membaca putusan pengadilan dua pekan lalu yang memerintahkannya untuk membayar denda harian, maka dia akan tunduk dan mengikuti uji DNA.
"Karena (raja) menghormati otoritas kehakiman," demikian pernyataan pengacara Raja Albert II seperti dilaporkan Associated Press, Rabu (29/5/2019).
Langkah itu tidak menyiratkan pengakuan bersalah.
"Dia bereaksi sangat positif karena dengan tes DNA itu, ada bukti biologis yang nyata," kata pengacara Boel, Yves-Henri Leleu.
Menurut pengacara Raja Albert II, hasil tes DNA harus disegel hingga kasus hukum itu disidangkan.
Desas-desus tentang Albert II dan ibunda Boel sudah berlangsung bertahun-tahun. Tetapi kabar bahwa Albert mungkin memiliki anak dengannya baru diungkapkan secara terbuka dalam biografi istri Albert, yaitu Ratu Paola, yang diterbitkan pada 1999.
Dalam pesan Natal tahun 1999 itu, Albert secara tidak langsung mengakui perselingkuhannya pada masa silam, dan mengatakan dia dan Ratu Paola melalui “krisis” pada akhir 1960-an yang hampir menghancurkan perkawinan mereka itu.
"Tetapi tak lama kemudian mereka mengatasi masalah tersebut."
Enam tahun lalu, Boel –yang memiliki banyak kemiripan yang sangat nyata dengan sebagian anggota keluarga kerajaan– mengajukan gugatan hukum untuk membuktikan bahwa Albert II adalah ayahnya.
Editor : Nathania Riris Michico
http://bit.ly/2WpjC65
May 29, 2019 at 03:37PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Seorang Perempuan Klaim sebagai Putrinya, Mantan Raja Belgia Setuju Tes DNA"
Post a Comment