MALANG, iNews.id – Sejumlah akademisi muda Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar seruan kebangsaan di Malang, Jawa Timur, Senin (20/5/2019). Mereka yang tergabung dalam komunitas Cendekiawan Muda Muhammadiyah (CMM) UMM itu merasa prihatin dengan kondisi terkini.
Juru Bicara CMM UMM, Pradana Boy menyatakan, bangsa Indonesia harus tetap bersatu di tengah kondisi politik saat ini. “Mengutip ungkapan yang pernah disampaikan Presiden Sukarno, persatuan adalah sesuatu yang amat mahal dan terlalu mahal untuk dikorbankan,” ujarnya.
Dia menuturkan, sebagai bangsa yang tengah beranjak menuju sistem demokrasi, keterbukaan sesungguhnya adalah nikmat yang patut disyukuri rakyat Indonesia. Atas nama demokrasi, kebebasan berpendapat dan berekspresi kini menjadi bagian dari kehidupan bangsa ini.
Keterbukaan itu didukung pula oleh perkembangan teknologi informasi yang masuk ke dalam denyut kehidupan manusia secara masif, bahkan ke dalam dimensi-dimensi kehidupan yang sangat privat. Keterbukaan yang berlebihan ini turut pula mengubah pola masyarakat dalam mencerna informasi.
Menurut Pradana, sebagian masyarakat kini tak lagi melihat kebenaran faktual tidak sebagai kebenaran sejati. Sebaliknya, kebenaran telah digantikan dengan pembenaran atas opini, propaganda, pandangan, analisis, atau berita bohong. Tingkat kepercayaan kepada “yang dianggap benar”, dan bukan kepada kebenaran faktual telah menjadikan wibawa lembaga-lembaga negara yang berkompeten dalam memproduksi informasi pada bidang tertentu, menurun.
“Bahkan, kini muncul kecenderungan bahwa lembaga-lembaga negara tak lagi dihormati dan bahkan dianggap sebagai bagian dari konspirasi jahat menghancurkan bangsa,” klaim Pradana.
Dia berharap para tokoh bangsa dan tokoh agama memainkan peran lebih besar dalam meminimalisasi konflik, ketegangan, dan fragmentasi yang melanda bangsa belakangan ini.
“Sayangnya, tidak sedikit tokoh agama yang menjadi bagian dari pusaran konflik. Alih-alih menjadi kekuatan perekat, justru sering mengajak masyarakat untuk menyelesaikan masalah dengan cara-cara yang tidak agamis,” ucap Pradana.
Dalam kegiatan seruan kebangsaan hari ini, para cendekiawan muda di UMM juga mengingatkan kepada segenap masyarakat untuk menghormati setiap proses demokrasi dan memandangnya sebagai mekanisme rutin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Jangan menjadikan demokrasi sebagai pemicu fragmentasi dan konflik antar anak bangsa.”
Mereka juga mengajak para tokoh masyarakat dan pemimpin agama untuk menjadi perekat umat, penyejuk situasi dan peredam ketegangan. Terakhir, mereka menyatakan mendukung pemerintahan sah saat ini untuk bersikap tegas dan kuat dalam menghadapi setiap upaya memecah belah bangsa.
Editor : Ahmad Islamy Jamil
http://bit.ly/2VN62Ka
May 21, 2019 at 12:54AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Akademisi Muda Muhammadiyah di UMM Serukan Persatuan Bangsa"
Post a Comment