Viral, Nenek Ini Hanyut ke Laut saat Berfoto bak Ratu di Bongkahan Es

TEXAS, iNews.id - Aksi berfoto di bongkahan es seperti ini mungkin tak akan diulangi lagi oleh Judith Streng, perempuan 77 tahun asal Texas, Amerika Serikat (AS). Peristiwa ini terjadi di Pantai Diamond, Jokulsarlon, Islandia, pekan lalu.

Saat Streng duduk di bongkahan berbentuk singgasana raja tersebut, gelombang tiba-tiba datang dan menghanyutkannya ke laut.

Menurut Streng, bongkahan es itu unik, yakni berbentuk seperti singgasana raja. Hal itulah yang membuatnya naik untuk berfoto. Putranya sendiri yang memotret Streng dari jarak cukup dekat.

Setelah dia naik, bongkahan itu justru bergeser ke arah laut. Ditambah lagi dengan gelombang yang datang seolah ingin mengambilnya.

"Ketika saya mulai naik, bongkahan mulai bergoyang dan gelombang datang. Gelombang sangat besar datang dan membuat singgasana menjadi seperti batu dan saya hanyut," kata Streng, kepada ABC News.

Pada Senin (25/2/2019), cucu Streng, Christine, mengunggah teks dan beberapa foto saat kejadian. Setiap foto menunjukkan Streng semakin menjauh dari kamera.

Sementara itu, penjaga pantai dipanggil untuk menyelamatkan Streng. Namun bukan penjaga pantai yang menyelamatkannya, melainkan seorang kapten kapal asal Florida bernama Randy Lacount.

Lacount melihat Streng semakin menjauh lalu berinsiatif mengejarnya dengan cara berenang. Namun Lacount enggan berkomentar usai penyelamatan.

"Saya pikir itu aman," kata Streng, seraya melanjutkan, sebelum ada beberapa anak yang berfoto di spot itu dan tidak ada masalah.

"Seorang anak perempuan sudah naik, kemudian dua anak lagi naik di saat yang sama dan mereka aman. Tapi saya tidak memperhitungkan. Jadi saya rasa bongkahan es lebih mudah mengambang ketika saya naiki," tuturnya.

Streng pulang ke AS pada Senin lalu untuk menenangkan diri setelah perjalanan dan pengalaman luar biasanya itu.

Setelah diunggah ke Twitter, fotonya itu menjadi viral dengan di-retweet lebih dari 67.000 kali. Dia pun dijuluki warganet sebagai 'ratu es'.

Editor : Anton Suhartono

Let's block ads! (Why?)