SYDNEY, iNews.id - Satuan anti-teror Australia menggeledah dua rumah di New South Wales (NSW) terkait penembakan massal di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru. Salah satunya, rumah saudara perempuan Brenton Tarrant, pelaku penembakan.
Penggeledahan rumah di Sandy Beach, dekat Kota Coffs Harbour, dilakukan pada Senin (18/3/2019) pagi waktu setempat.
Tidak lama berselang, mereka juga memeriksa rumah lainnya di Maclean, sekitar satu jam dari lokasi rumah pertama.
"Tujuan utama kegiatan ini untuk mendapatkan bahan yang dapat membantu Kepolisian Selandia Baru dalam penyelidikan yang sedang berlangsung," demikian pernyataan polisi, seperti dilaporkan ABC News, Senin (18/3/2019).
Disebutkan, pihak keluarga Tarrant bersikap bekerja sama dalam penyelidikan ini.
BACA JUGA:
Kronologi dan Pemetaan Aksi Penembakan Jemaah 2 Masjid Selandia Baru
Usia 3 hingga 77 Tahun, Daftar Korban Penembakan Masjid Selandia Baru
Sementara itu di Selandia Baru, polisi juga menggeledah apartemen tempat tinggal Tarrant di Kota Dunedin. Kota ini berjarak lima jam perjalanan ke Christchurch.
Kepada ABC News, sejumlah tetangga Tarrant mengaku sangat terkejut dengan apa yang dilakukan pria tersebut.
"Dia tidak menampakkan diri sebagai seorang Nazi," kata salah satu tetangga yang tak bersedia disebutkan namanya.
Rumah tempat tinggal Brenton Tarrant di Kota Dunedin, sekitar 5 jam dari Kota Christchurch, di mana dia membantai 50 orang jamaah masjid, dan puluhan lainnya yang masih dalam kondisi kritis. (FOTO: ABC News/ Barbara Miller)
"Dia berpakaian seperti layaknya orang biasa. Dia tidak pesta-pesta, selalu menutup gorden rumah, dan merapikan halaman," tambahnya.
Seorang perempuan yang tinggal di dekat situ mengaku Tarrant terkadang membuatnya tak nyaman. Tarrant, katanya, suka menatapinya saat dia lewat.
"Saya menganggap dia tak bersahabat. Saya tak mau menatapnya," ujar perempuan tersebut.
"Saya merinding begitu tahu ternyata dia itu penganut supremasi kulit putih," tambahnya.
BACA JUGA:
Facebook Kerja Keras Hapus Jutaan Video Penembakan di Selandia Baru
Pelaku Penembakan Masjid Selandia Baru Tak Ingin Didampingi Pengacara
Tarrant menamatkan SMA pada 2009 dan dua tahun setelah itu bepergian ke sejumlah negara Asia dan Eropa.
Mantan bos sewakt dia masih bekerja di gym menyebutnya sebagai pgawai yang berdedikasi. Dia nyaris tak percaya bahwa Tarrant melakukan penembakan tersebut.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menjelaskan Tarrant tidak masuk dalam daftar orang yang diawasi aparat.
Sedangkan Kepolisian NSW Police menyatakan, Tarrant hanya pernah punya masalah pelanggaran lalu lintas.
BACA JUGA:
Ini Daftar Nama dan Negara Asal Korban Penembakan Masjid Selandia Baru
Pascapembantaian, UU Kepemilikan Senjata di Selandia Baru Diubah
PM Ardern mengisyaratkan perubahan UU Senjata di Selandia Baru. Kabinetnya mengadakan rapat pada Senin (18/3/2019) untuk membahas hal itu. Lima senjata api yang digunakan Tarrant dalam aksinya dia peroleh secara legal.
Daftar nama-nama korban disampaikan ke pihak keluarga dan proses pengembalian mayat diperkirakan akan dimulai hari ini.
Editor : Nathania Riris Michico
https://ift.tt/2HEdvmq
March 18, 2019 at 07:23PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Polisi Australia Geledah Rumah Keluarga Penembak Masjid Selandia Baru"
Post a Comment