Search

MRT Jakarta Dinilai Masih Minim Penanda dan Informasi untuk Penumpang

JAKARTA, iNews.id – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai fasilitas Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta yang akan diresmikan pada 24 Maret ini masih minim akan simbol penanda untuk memberikan informasi dan edukasi pada penumpang.

“Di kabin kereta tidak ada penandaan sebagaimana penandaan di KRL Jabodetabek, seperti larangan bersandar di depan pintu,” kata Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, di Jakarta, Selasa (19/3/2019).

Dia menuturkan, penandaan dilarang makan dan minum di kereta atau di ruang tunggu juga belum terpasang. Padahal, di semua MRT dunia, terdapat penandaan larangan makan dan minum.

Informasi, baik dengan suara atau tulisan, terkait buka-tutup pintu kereta juga belum ada. Padahal semua itu sangat penting bagi konsumen, apalagi jika penumpangnya penuh sesak.

Selain itu, Tulus juga menyoroti belum adanya penandaan terkait peta yang menggambarkan rute dan jaringan MRT, baik di stasiun maupun di kabin kereta. Informasi rute jaringan angkutan umum sebagai pengumpan MRT di masing-masing stasiun juga diperlukan, sehingga konsumen tidak menggunakan transportasi penyambung setelah turun dari MRT.

BACA JUGA: Anies Minta DPRD Tentukan Tarif MRT-LRT Sebelum Peresmian

Selain penandaan dan informasi, di dalam rangkaian kereta bernama Ratangga juga belum memiliki rak bagasi di dalam kabin kereta. Jika merujuk pada KRL (Kereta Rel Listrik) Jabodetabek, kata dia, terdapat rak bagasi, begitu juga MRT di Jepang.

“Memang MRT di Singapura tidak pakai rak bagasi. Ketika hal ini saya konfirmasi ke humas MRT Jakarta, space rak bagasi akan dipakai untuk iklan. Iklan boleh, tapi jangan mengurangi hak dan kenyamanan konsumen. YLKI menyarankan rak bagasi tetap ada, walau mungkin tidak secara full,” ujarnya.

Kendati demikian, YLKI mengapresiasi adanya pintu pembatas sebelum penumpang naik turun kereta. Pintu tersebut terbuka dan tertutup secara otomatis di semua ruang tunggu stasiun. Dari sisi keselamatan, pintu pembatas ini sangat penting untuk menghindari adanya kecelakaan penumpang yang tersenggol atau tertabrak MRT.

“Secara umum MRT Jakarta sudah bagus, baik infrastruktur stasiun, kabin kereta dan atau kualitas selama perjalanan, misalnya tidak berisik, dan kecepatan stabil. Kualitas pengereman juga nyaman. Kereta berhenti di stasiun selama 30 detik, dengan headway 5 menit,” tuturnya.

YLKI meminta manajemen MRT Jakarta segera melengkapi dengan penandaan yang lebih informatif karena moda ini harus menjadi sarana transformasi dalam bertransportasi, bukan hanya sekadar mengangkut penumpang secara massal.

Editor : Ahmad Islamy Jamil

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2UM66VN
March 20, 2019 at 01:02PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "MRT Jakarta Dinilai Masih Minim Penanda dan Informasi untuk Penumpang"

Post a Comment

Powered by Blogger.