
ANKARA, iNews.id - Nilai mata uang Turki, lira, kembali menurun dengan tajam. Lira melemah hingga hampir 6 persen dalam perdagangan, Kamis (28/03).
Lira sejak beberapa waktu terakhir mengalami tekanan terkait dengan kekhawatiran terhadap cadangan devisa Turki. Tahun lalu, nilai tukar lira terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah hampir 30 persen.
Penurunan terbaru ini terjadi ketika Turki akan menggelar pemilu lokal pada pada Minggu (31/3) mendatang.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh AS dan negara-negara Barat sebagai penyebab melemahnya nilai tukar lira.
"Mata uang dilemahkan untuk menggoyang stabilitas Turki," kata Erdogan, seperti dilaporkan BBC, Jumat (29/3/2019).
"Kita harus mendisiplinkan spekulan di pasar. Mereka sekarang tak bisa menemukan lira, keadaan bisa kita balikkan. Jika (aksi spekulan) ini bisa kita tekan, lira akan stabil dan dolar akan melemah," ujar Erdogan.
Menurutnya, untuk mengatasi melemahnya lira, suku bunga harus dipangkas sehingga inflasi bisa turun, usulan yang banyak ditentang oleh ekonom.
"Persoalan utamanya adalah soal suku bunga. Saya kan juga seorang ekonom," kata Erdogan.
Erdogan menegaskan pemerintah akan dengan cepat menerapkan reformasi struktural untuk mendorong perekonomian.
Saat berpidato di depan pendukungnya di Ankara, Erdogan menegaskan, "Saya yang bertanggung jawab atas masalah ekonomi."
"Siapa yang memimpin negara sekarang? (Jawabannya) adalah Tayyip Erdogan bersama 14 menteri," ujarnya.
Jajak pendapat menunjukkan, partai yang Erdogan pimpin, AK, bisa kalah suara di Ankara dan mungkin juga di Istanbul. Sebelum menjadi presiden, Erdogan pernah menjadi wali kota di Istanbul.
Beberapa pihak menyebut kekalahan di dua kota ini akan menjadi pukulan telak bagi Erdogan, figur di balik keperkasaan perekonomian Turki selama bertahun-tahun.
Editor : Nathania Riris Michico
https://ift.tt/2HYMrhY
March 29, 2019 at 03:32PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mata Uang Turki Terjun Bebas, Erdogan: Ini Ulah Amerika dan Barat"
Post a Comment