Ma'ruf Amin Bercita-cita Bangun Opera Seperti di Sydney

JAKARTA, iNews.id - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Ma'ruf Amin mengungkapkan cita-cita besarnya di bidang kebudayaan. Cita-cita itu adalah membangun pusat kebudayaan seperti gedung opera yang megah layaknya di beberapa negara di Eropa.

"Cita-cita besar yang ingin kami kemukakan... Kami juga akan membangun semacam seperti Opera yang ada di Sydney untuk ekspresi dan pertumbuhan kebudayaan-kebudayaan kita," tuturnya saat pemaparan bertemakan sosial dan budaya pada debat cawapres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019).

Dia menyebutkan, pendirian opera adalah salah satu strategi pihaknya mengoptimalkan kebudayaan. Strategi lainnya agar kebudayaan tidak mengalami diskontinuitas dan disorientasi, adalah dengan dengan melakukan konservasi budaya dan pelestarian budaya.

"Bahkan kita akan melakukan juga globalisasi budaya kita ke dunia luar supaya lebih terkenal lebih berkembang," kata Ma'ruf.

Selain itu, dia menambahkan, pihaknya akan memperkuat anggaran dengan adanya dana abadi kebudayaan. Pengembangan lainnya adalah melalui ekonomi kreatif.

"Karena itu pemerintah sekarang sudah membentuk Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif). Dengan badan ekonomi kreatif ini kita akan mengembangkan kebudayaan dan kita adakan festival kebudayaan di berbagai negara di dunia ini," tutur Ma'ruf.

Sementara cawpares nomor urut 02 Sandiaga Uno mengkritik visi misi pembanguna kebudayaan Ma'ruf Amin. Menurut dia, membangun kebudayaan tidak hanya bicara mengenai anggaran dan infrastruktur.

"Tapi dilihat daripada pelibatan semua elemen yang bisa mendukung agar budaya ini menjadi satu daya pikir untuk kemajuan Indonesia," ujar Sandi.

Dia menjelaskan, tugas pemerintah adalah membentuk pemerintahan yang kuat dengan keberpihakan yang tegas agar budaya menjadi prioritas. Mengingat, pemerintahan saat ini lebih mengedepankan pada infrastruktur.

"Di bawah Prabowo-Sandi kita akan seimbangkan pembangunan manusia dan budaya juga harus menjadi prioritas pembangunan prabowo-sandi," tutur Sandi.

Editor : Djibril Muhammad

Let's block ads! (Why?)