Kisah Final Liga Champions 2006 dari Sudut Pandang Carles Puyol

JAKARTA, iNews.id – Legendaris Barcelona Carles Puyol sepanjang kariernya sudah merasakan tiga kali juara Liga Champions yaitu edisi 2006, 2009 dan 2011. Tapi baginya, partai pamungkas yang paling emosional yaitu pada periode pertama yang disebutkan.

Kala itu, Barca bertemu Arsenal pada laga final yang digelar di Paris. Blaugrana yang saat itu masih diperkuat Ronaldinho tertinggaal lebih dulu akibat tandukan Sol Campbell pada menit ke-37 dan bertahan hingga paruh pertama usai.

Memasuki babak kedua, Klub Katalan itu membombardir pertahanan The Gunners. Usaha mereka berhasil pada 15 menit jelang waktu normal usai lewat sepakan Samual Eto’o dan pemain pengganti Juliano Beletti (81).

“Tak pernah jadi situasi bagus kebobolan lebih dulu dalam sepak bola. Tapi untungnya di jeda pertandingan, kami bisa kembali memfokuskan diri. Dengan gol dari Eto’o, itu memberikan kami kepercayaan diri lagi. Kami yakin kami bisa melakukan apapun setelah gol itu,” kata Puyol.

“Kami menderita sepanjang pertandingan. Tapi gol Belleti menunjukkan betapa pentingnya sebuah pergantian pemain. Dalam sepak bola, semua elemen tim harus menjadi bagian dalam sebuah pertandingan,” ujarnya.

Selain 2006, Puyol berhasil memenangkan edisi Liga Champions edisi 2009 dan 2011. Pada periode pertama yang disebutkan, Barca mengalahkan Manchester United (MU) 2-0 di Roma. Kemudian dua tahun berselang, mereka kembali mengandaskan The Red Devils 3-1 di Wembley.

Saat ini, pemain didikan La Masia itu tengah berada di Indonesia untuk menghadiri acara tur trofi Liga Champions yang digelar di Lotte Shopping Avenue Mall, Jakarta, 11-12 Maret 2018. Selain Jakarta, piala yang dijuluki Si Kuping Besar itu akan dipamerkan di Surabaya (13-14 Maret), dan Denpasar (16-17 Maret).