
DAMASKUS, iNews.id - Juru bicara ISIS angkat bicara terkait serangan terhadap dua masjid di Christchurch, Selandia Baru. Dia menyerukan pembalasan atas serangan yang menewaskan 50 orang itu.
"Adegan pembantaian di dua masjid harus membangunkan orang-orang yang dibodohi, dan harus menghasut para pendukung kekhalifahan untuk membalas agama mereka," kata Abu Hassan Al Muhajir, dalam rekaman audio berdurasi 44 menit, seperti dilaporkan The New York Times, Selasa (19/3/2019).
Muhajir menggambarkan penembakan tersebut sebagai perpanjangan dari kampanye melawan Negara Islam (ISIS). Dia menyamakan serangan itu dengan pertempuran selama berminggu-minggu di desa terakhir yang dikuasai ISIS di Suriah.
"Ini adalah Baghuz di Suriah, di mana umat Islam dibakar sampai mati dan dibom oleh semua senjata pemusnah massal yang diketahui dan tidak dikenal," katanya, merujuk pada orang-orang di kota itu yang mereka klaim sebagai Muslim biasa.
Namun, pejabat koalisi percaya bahwa mayoritas dari mereka adalah pejuang ISIS atau istri dan anak-anak mereka.
Sepanjang pidatonya, Al Muhajir juga meremehkan klaim kemenangan atas ISIS oleh Gedung Putih. Dia menyebutnya sebagai kondisi yang penuh kebingungan dan kontradiksi sehingga membuat pengamat mustahil mengetahui apa yang dimaksud dengan kata kemenangan.
Muhajir juga menyindir kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke Timur Tengah.
"Aneh bagi seorang pemenang yang bahkan tidak dapat mengumumkan secara terbuka kunjungan resmi ke sebuah negara yang dia klaim membawa perdamaian dan stabilitas. Dia hanya bisa datang seperti pencuri yang ketakutan dan pengecut," sindirnya.
Dalam rekaman itu, Muhajir juga menegaskan jika pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi masih hidup. Sebelumnya, Al Baghdadi berulang kali dinyatakan tewas, yang terbaru oleh Rusia setelah serangan udara di Suriah, sementara para pejabat AS sejak lama menyatakan bahwa dia kemungkinan besar masih hidup.
Muhajir menutup rekaman dengan merujuk pada Al Baghdadi dengan menggunakan kehormatan, "Semoga Tuhan melindunginya," yang digunakan ketika seseorang masih hidup.
Dalam bagian akhir pidatonya, Muhajir memberikan "nasihat" dari Al Baghdadi, menyatakan dia telah berbicara kepadanya.
"Sebuah pesan nasihat dari khalifah kepada orang-orang yang percaya dengan perangkat komunikasi: Hati-hati, hati-hati dengan perangkat komunikasi -bahkan jika itu memperlambat pekerjaan dari dua hari menjadi tujuh hari," tukasnya.
Muhajir -yang identitas aslinya tidak diketahui- merupakan sosok 'tak berwajah' namun penting dalam kelompok teroris itu. Dia tidak pernah muncul di foto atau video, dan hampir tidak ada yang tahu soal latar belakangnya.
Editor : Nathania Riris Michico
https://ift.tt/2ThgQtY
March 19, 2019 at 10:33PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "ISIS Serukan Aksi Balasan Atas Pembantaian di Masjid Selandia Baru"
Post a Comment