TKN: Ucapan Selamat Pemimpin Dunia Tunjukkan Pemilu 2019 Jurdil

JAKARTA, iNews.id - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo dan KH MA'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf) mengapresiasi ucapan selamat para pemimpin dunia atas pelaksanaan Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif 2019 yang berlangsung aman dan damai. Ucapan tersebut merupakan bukti Pemilu 2019 berjalan transparan, jujur dan adil.

Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding menyebutkan, beberapa pemimpin dunia itu adalah Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May, sementara lainnya disampaikan melalui menteri dan duta besarnya. Seperti, Duta besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chang-Beom, Menteri Luar negeri Thailand, Duta Besar Jerman untuk Indonesia Peter Schoof, Duta Besar Denmark untuk Indonesia Rasmus Kristensen, Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan, serta Presiden International Foundation om Electoral System Anthony Banbury.

"Ucapan selamat itu menunjukkan Pilpres dan Pileg di Indonesia berlangsung jujur, adil, transparan, aman dan demokratis, sesuai dengan standar internasional," katanya di Jakarta, Selasa (7/5/2019).

Erick Thohir Ajak Pendukung Jokowi-Ma'ruf Rangkul Prabowo-Sandi

Erick Thohir: Kemenangan Jokowi Tanpa Kecurangan

Di sisi lain, pada Senin, 6 Mei 2019, calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto berbicara dengan sejumlah perwakilan negara asing serta media asing. Seperti diberitakan, Prabowo dalam kesempatan itu berkeluh kesah dan menuding Pemilu 2019 penuh kecurangan.

Menurut Karding, tudingan Prabowo itu tanpa bukti. Bahkan, sangat bertolak belakang dengan apresiasi yang disampaikan banyak pemimpin dunia atas penyelenggaraan Pemilu 2019 di Indonesia.

"Jelas pernyataan Prabowo itu ialah upaya mendelegitimasi penyelenggaraan Pemilu 2019 yang sangat bertolak belakang dengan fakta bahwa Pilpres dan Pileg berlangsung jujur, adil, transparan, aman, dan demokratis, sehingga mendapat pujian dari banyak pemimpin dunia," tuturnya.

Karding mengaku heran, Prabowo yang awalnya mendeklarasikan diri menang dalam Pilpres dengan perolehan suara 62 persen kini banting setir dengan menuding pemilu penuh kecurangan. "Ini bagaimana, katanya menang, tapi kok menuduh pemilu curang. Jangan-jangan karena tidak bisa membuktikan kemenangan, kini beralih ke narasi curang. Ya kalau punya bukti pemilu curang bawa ke Bawaslu, jangan berkeluh kesah kepada asing," ujarnya.

Karding menambahkan, Jokowi-Ma’ruf serta TKN mulai melangkah maju usai Pemilu 2019 dengan memperkuat demokrasi. "Kepercayaan publik kepada institusi-institusi demokrasi harus kita perkuat dengan melanjutkan konsolidasi demokrasi melalui reformasi sistem kepartaian, pemilu dan lembaga perwakilan," katanya.

Editor : Djibril Muhammad

Let's block ads! (Why?)