Soal Aksi 22 Mei, Petani Fokus Perjuangkan Reforma Agraria dan Kedaulatan Pangan

JAKARTA, iNews.id - Hasil rekapitulasi suara Pilpres 2019 Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf Amin meraih 85.607.362 suara (55,50 persen), Prabowo-Sandi 68.650.239 suara (44,50 persen). Penetapan tersebut disampaikan Selasa (21/5/2019) dini hari.

Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih mengajak masyarakat dan para petani agar tidak mudah terprovokasi di tengah dinamika politik yang terjadi saat ini. Dia juga mengajak menyerahkan persoalan Pemilu 2019 ke KPU dan aparat penegak hukum.

"Kita kembali fokus pada agenda perjuangan petani untuk mewujudkan reforma agraria dan kedaulatan pangan," katanya dalam keterangan di Jakarta, Selasa (21/5/2019).

Di tengah ajakan mobilisasi massa menolak hasil pemilu pada tanggal 22 Mei, Henry menambahkan, Undang-Undang pemilu telah disusun sedemikian rupa untuk menjamin suara rakyat dan hak politik warga negara tidak dicederai dalam mekanisme penyelesaian sengketa pemilu.

"Kita tidak boleh terjebak dalam agenda politik sektarian atau kelompok tertentu, Kita mesti kembali kepada agenda besar cita-cita para pendiri bangsa untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur," tuturnya.

Tak lupa, Henry mengapresiasi kinerja KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait suksesnya penyelenggaraan pesta demokrasi yang digelar bersama pemilihan presiden dan legislatif.

"Kami menyampaikan terima kasih kepada para penyelenggara pemilu, yang telah bekerja keras sehingga hajatan ini berjalan dengan sukses. Doa kita bagi penyelenggara pemilu yang gugur dalam menjalankan tugas, semoga menjadi simbol ketulusan dan kejujuran dalam bertugas," ujarnya.

Serikat Petani Indonesia merupakan organisasi massa tani terbesar di Indonesia, yang mengusung agenda perjuangan reforma agraria dan kedaulatan pangan.

Editor : Djibril Muhammad

Let's block ads! (Why?)