Korban Tewas Kerusuhan Penjara Brasil Jadi 40 Orang, Sebagian karena Sesak Napas

RIO DE JANEIRO, iNews.id - Korban tewas akibat kerusuhan di beberapa penjara di Negara Bagian, Amazonas Brasil, Minggu (26/5/2019), bertambah menjadi 40 orang. Jumlah ini membengkak dari sebelumnya yang tercatat 15 orang.

Pemerintah Negara Bagian Amazonas menyatakan, mayoritas korban meninggal akibat sesak napas saat kerusuhan terjadi di penjara yang penuh sesak.

Para pejabat setempat sebelumnya menyebut korban tewas 42 orang, namun direvisi menjadi 40.

Sebanyak 25 korban terbaru ditemukan di penjara Antonio Trindade Penal Institute, dekat ibu kota Manaus. Pemeriksaan medis mengungkap para korban mereka meninggal bukan karena benda tajam atau luka tembak.

Kerusuhan terjadi antara para napi yang berasal dari satu geng kriminal. Mereka dipenjara terkait kejahatan narkoba di Amazonas.

Usai peristiwa ini, pemerintah pusat mengirim personel tambahan untuk meningkatkan keamanan di semua penjara tersebut.

"Saya baru berbicara dengan Menteri Kehakiman Sergio Moro, yang mengirim tim intervensi penjara ke Amazonas, sehingga dia bisa membantu kami di saat krisis ini," kata Gubernur Negara Bagian Amazonas, Wilson Lima, dikutip dari AFP, Selasa (28/5/2019).

Sementara itu penyelidikan terkait pembunuhan massal yang menewaskan beberapa napi Anisio Jobim Penal Complex pada Minggu akan disatukan dengan kasus terbaru. Serangan pada Minggu terbilang sadis karena pelaku menusuk para korban sesama napi menggunakan sikat gigi yang dibuat runcing.

Di antara 15 tewas, empat korban berada di penjara Aniso Jobim, lokasi yang sama saat kerusuhan selama 20 jam pada Januari 2017 yang menewaskan 56 orang.

Sementara lima korban tewas lainnya berada di Pusat Tahanan Provonsi untuk Pria serta enam orang di Penjara Unit Puraquequara.

"Fakta menyebut bahwa pembunuhan di empat penjara itu itu terkoordinasi, menunjukkan bahwa ini merupakan kasus yang sudah di-setting," kata Robert Muggah, direktur lembaga think tank, Igarape Institute, di Rio de Janeiro.

Kekerasan terbaru di Amazonas, salah satu negara bagian dengan kasus kriminal paling tinggi di Brasil, lanjut dia, hampir dipastikan saling berkaitan antara satu penjara dengan lainnya serta terkait dengan faktor luar penjara.

Editor : Anton Suhartono

Let's block ads! (Why?)