
WINA, iNews.id - Ibu kota Austria, Wina, memuncaki indeks Mercer sebagai kota yang paling layak huni selama 10 tahun berturut-turut.
Dilaporkan Reuters, kota itu dikenal oleh para turis karena masa lalu kekaisarannya, istana-istana berlapis emas, dan musik klasik. Kota berpenduduk1,9 juta jiwa itu dijuluki 'Wina Merah' karena sejak lama dikuasai oleh oleh kelompok politik kiri dengan layanan publik yang murah dan banyak hunian murah untuk warga.
Luas wilayah yang sedang, aman, dan relatif hijau merupakan beberapa kesamaan yang juga dimiliki oleh Zurich yang berada di posisi kedua. Namun, Zurich jauh lebih mahal dan menjadi pusat ekonomi utama, demikian pula dengan Auckland, Munich, dan Vancouver yang bersama-sama menduduki posisi ketiga.
Lima kota teratas dalam indeks perusahaan konsultan Peringkat Kualitas Hidup Mercer 2019 diumumkan pada Rabu (13/3). Peringkat ini tidak banyak berubah sejak tahun lalu, kecuali peringkat Vancouver yang naik ke peringkat tiga yang sebelumnya berada di peringkat lima.
"Kualitas hidup ditentukan oleh banyak faktor, mulai dari akses ke transportasi umum dan tingkat kemacetan lalu lintas, hingga ketersediaan perumahan dan sekolah internasional, juga pemandangan budaya kota," demikian pernyataan Mercer, tanpa menyebut alasan lebih lanjut terkait posisi Wina yang selalu bisa melebihi Zurich.
Mercer melihat 39 faktor yang dikelompokkan dalam 10 bagian seperti lingkungan politik dan sosial serta rekreasi.
Sedangkan, 10 kota terbawah dalam daftar 231 kota yang tidak layak huni tak berubah. Baghdad berada di peringkat terakhir, diikuti oleh Bangui di Republik Afrika Tengah, dan ibu kota Yaman, Sanaa.
Ada beberapa perubahan besar seperti Caracas yang turun 29 peringkat ke posisi 222 karena Venezuela kini sedang mengalami hiperinflasi, kekurangan kebutuhan pokok dan baru-baru ini mengalami krisis politik sejak pemimpin oposisi Juan Guaido mengklaim menjadi presiden sementara pada Januari.
"Caracas mengalami penurunan standar hidup setelah ketidakstabilan politik dan ekonomi yang signifikan," kata Mercer.
Namun, indeksnya didasarkan pada data yang dianalisis antara September hingga November 2018, yang berarti tidak memperhitungkan perkembangan terkini seperti pemadaman besar-besaran yang melumpuhkan ekspor minyak dan membuat banyak makanan menjadi busuk.
Brexit tidak menyebabkan perubahan besar di antara kota-kota Inggris. London tetap menduduki peringkat ke-44, tertinggi secara keseluruhan meskipun berada di urutan terakhir di antara kota-kota Inggris terkait indeks keselamatan pribadi yang diukur secara terpisah.
"Di Inggris, London tetap pusat pilihan bisnis internasional," kata Mercer.
Dublin, yang menjadi kota paling aman di Inggris, naik satu peringkat menjadi urutan ke-33 secara keseluruhan, tepat di atas San Fransisco.
"Dublin menerima banyak keuntungan dari manfaat teknologi, jasa keuangan, dan firma hukum yang banyak dipindahkan ke kota," demikian penjelasan Mercer.
Editor : Nathania Riris Michico
https://ift.tt/2TBs4P5
March 15, 2019 at 02:29PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Wina Kembali Dinobatkan sebagai Kota Layak Huni Terbaik di Dunia"
Post a Comment