Pemakaman Korban Serangan Masjid Selandia Baru Digelar Hari Ini

CHRISTCHURCH, iNews.id - Pemakaman pertama para korban penembakan di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru, yang menewaskan 50 orang, berlangsung hari ini.

Para relawan ikut terlibat membantu proses pemakaman dan memberikan dukungan moral kepada keluarga korban.

Dalam tradisi Islam menyerukan agar jenazah sesegera mungkin dimakamkan, namun proses pemakaman korban tembakan tertunda karena proses identifikasi.

Warga Australia, Brenton Tarrant (28), yang menyebut dirinya penganut ideologi supremasi kulit putih, didakwa sebagai pelaku pembunuhan.

Pejabat Kota Christchurch mengeluarkan panduan ketat kepada media massa menjelang proses pemakaman dan meminta agar keluarga korban tak diganggu.

"Jenazah akan dibawa ke lokasi, dibawa ke tenda pribadi yang sudah dijadikan sebagai area keluarga," kata juru bicara dewan kota, seperti dilaporkan BBC, Rabu (20/3/2019).

"Setelah disalatkan dalam waktu yang singkat, keluarga dan rekan-rekannya akan membawa jenazah ke liang, tempat jenazah akan diletakkan," tambahnya.

Polisi menyebutkan enam korban penembakan di masjid Al Noor dan berharap akan menyerahkan semua 50 mayat kepada keluarga hari ini. Polisi menyebut semua pemeriksaan post-mortem sudah selesai.

Namun beberapa keluarga menyatakan frustrasi dengan proses identifikasi yang tertunda. Mohamed Safi (23) yang ayahnya Matiullah Safi meninggal di Masjid Al Noor, mengeluh tentang kurangnya informasi.

"Mereka hanya mengatakan bahwa mereka sedang melakukan prosedur mereka. Mengapa saya tidak tahu apa yang mereka lalui untuk mengidentifikasi mayat itu?" kata dia, kepada AFP.

Dalam sebuah pernyataan pada Selasa, polisi mengatakan, "(Kami) sangat menyadari rasa frustrasi oleh keluarga terkait dengan lamanya waktu yang diperlukan untuk proses identifikasi setelah serangan teror Jumat.

"Kami melakukan semua yang kami bisa untuk melakukan pekerjaan ini secepat mungkin dan mengembalikan para korban kepada orang yang mereka cintai."

Layanan imigrasi Selandia Baru menyatakan sedang memproses visa bagi keluarga para korban yang ingin datang dari luar negeri untuk menghadiri pemakaman.

Editor : Nathania Riris Michico

Let's block ads! (Why?)