JAKARTA, iNews.id - PT Wijaya Karya Tbk memperoleh kredit modal kerja ekspor dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) senilai Rp187,7 miliar. Kredit tersebut akan digunakan untuk membiayai proyek pembangunan perumahan di Aljazair.
Pemberian pinjaman lewat program National Interest Account (NIA) itu disepakati lewat penandatanganan antara WIKA dan LPEI. Acara itu juga disaksikan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.
Direktur Operasi III Wijaya Karya, Destiawan Soewardjono menyebut, kredit tersebut akan digunakan untuk menyelesaikan dua proyek WIKA senilai 100 juta dolar AS di negara Afrika Utara itu. Proyek pertama WIKA akan membangun 1.700 unit rumah subsidi di Baraki dan El-Harrach, Aljir. Proyek kedua akan dibngun 2.250 unit rumah di Ain Defla dan Khemis Miliana, Blida.
Menurut Destiawan, pembiayaan yang diberikan LPEI sangat penting bagi keberhasilan WIKA mengerjakan proyek di luar negeri. LPEI dinilainya terus mendorong perusahaan dalam negeri untuk bersaing di kancah global.
"LPEI selama ini telah menunjukkan dukungannya sehingga meminimalisir risiko finansial yang dihadapi ketika masuk di negara-negara baru, juga memudahkan upaya Perseroan untuk memperkuat posisinya di pasar yang telah dimasuki," ujarnya di Jakarta, Rabu (27/3/2019).
Direktur Eksekutif LPEI, Sinthya Roesly mengatakan pembiayaan ekspor melalui skema NIA ini merupakan bentuk dukungan yang nyata untuk meningkatkan ekspor Indonesia. Pada tahun ini, LPEI menganggarkan Rp1,6 triliun untuk skema pembayaran NIA.
"Selain itu, juga menciptakan dan meningkatkan transaksi perdagangan kedua negara di bidang infrastruktur dan konstruksi, khususnya untuk negara tujuan ekspor nontradisional," katanya.
Selain kedua bidang tersebut, Synthia menyebut, industri mebel juga akan diuntungkan. Pasalnya, PT Integra Indocabinet Tbk akan terlibat dalam menyediakan mebel bagi proyek-proyek WIKA di luar negeri.
Editor : Rahmat Fiansyah
https://ift.tt/2Wre3jE
March 28, 2019 at 02:15AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bangun Perumahan di Aljazair, WIKA Dapat Kredit Rp187 Miliar dari LPEI"
Post a Comment