Hanya Ada Satu Gerbong Khusus Perempuan di MRT, Berlaku pada Jam Sibuk

JAKARTA, iNews.id, – Kereta Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta mulai diuji coba untuk masyarakat umum mulai Selasa (12/3/2019) hari ini. Berbeda dengan KRL Commuterline yang memiliki dua gerbong perempuan, kereta yang dinamakan Ratangga ini hanya menyediakan satu gerbong khusus untuk kaum hawa.

Gerbong khusus itu pun tidak dioperasionalkan reguler tiap perjalanan, melainkan hanya di jam sibuk yakni pukul 07.00 - 09.00 WIB dan jam 17.00-19.00 WIB.

"Hanya gerbong paling depan yang kita siapkan saat rush hour (jam sibuk)," kata Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta, Muhamad Kamaludin saat dihubungi iNews.id, Selasa (12/3/2019).

Kamaludin mengatakan, MRT Jakarta sudah melakukan beberapa survei di negara-negara lain yang telah menerapkan moda transportasi massal tersebut. Berdasarkan komparasi tersebut, gerbong khusus perempuan tidak ada.

Masukan yang sama juga diberikan para pemangku kepentingan melalui focus group discussion (FGD). Pertimbangan lain, ruang di MRT Ratangga sangat lega dibanding KRL Commuterline.

Direktur Utama PT MRT William Syahbandar mengatakan, MRT sudah melakukan survei terbuka dan menemukan hasil 42 persen menyebut gerbong khusus tak perlu diterapkan di MRT terkecuali jam-jam sibuk.

"Kemudian kita lihat negara-negara lain, Tokyo (Jepang) menerapkan pada jam sibuk karena di jam itu jumlah penumpang membeludak," kata William.

Kereta Ratangga rute Bundaran Hotel Indonesia (HI)-Lebak Bulus mulai diuji coba untuk masyarakat umum pada Selasa (12/3/2019). Uji coba akan terus berlangsung hingga hingga 24 Maret 2019 MRT.

Beragam fasilitas disajikan PT MRT Jakarta. Tujuannya cuma satu, agar dapat memanjakan para penumpang, sehingga dapat secepatnya mengalihkan kebiasaan menggunakan kendaraan pribadi ke transportasi massal.

Sederetan fasilitas itu antara lain eskalator, musala, pendingin udara atau air conditioner (AC), serta serangkaian perangkat teknologi digital.

Editor : Zen Teguh

Let's block ads! (Why?)