JAKARTA, iNews.id - Pemerintah akan menguji coba pendistribusian elpiji subsidi tertutup sebelum diimplementasikan pada 2020. Uji coba ini akan berlangsung dengan dua tahap yaitu pada 22 April dan 2 Mei mendatang.
Chief of Communications and Partnership, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Ruddy Gobel mengatakan, uji coba ini dilakukan di tujuh provinsi yaitu Sumatera Barat, Banten Sulawesi Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur dengan total peserta 14.193 rumah tangga.
"Total ada 14.193 rumah tangga yang akan ikut dalam uji coba di tujuh lokasi," ujarnya kepada iNews.id, Kamis (7/3/2019).
Adapun masing-masing rumah tangga tersebut akan diikutkan uji coba baik tahap satu maupun tahap dua. Peserta uji coba pun tidak hanya dari kalangan rumah tangga melainkan juga untuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UKM).
"Persiapannya sudah dimulai sejak Desember 2018. Diperkirakan selesai pertengahan Mei 2018. Saat ini sedang berlangsung proses registrasi," ucapnya.
Nantinya, harga elpiji 3 kilogram akan diterapkan satu harga yaitu sesuai mekanisme pasar. Namun bagi penerima subsidi akan diberikan sejumlah dana subsidi dari pemerintah untuk meringankannya membeli elpiji tersebut.
"Semua dijual harga keekonomian. Tapi penerima subsidi akan menerima sejumlah dana yang bisa digunakan sebagai diskon pembeli," kata dia.
Metode ini dilakukan pemerintah karena selama ini distribusi elpiji subsidi melalui harga tiap tabung tidak tepat sasaran karena dapat dibeli oleh masyarakat bukan penerima subsidi. Oleh karenanya, pemerintah berupaya menggunakan skema lain yang lebih tertutup.
"Subsidi dipindahkan dari subsidi barang ke subsidi rumah tangga miskin agar lebih tepat sasaran. Selama ini orang kaya lebih banyak menikmati subsidi karena (bisa) beli elpiji lebih banyak," tuturnya.
Kendati demikian, pemberian subsidi ini diharapkan tidak menggunakan kartu khusus seperti yang selama ini direncanakan. Pasalnya, biaya cetak kartu, pengiriman kartu, dan pengadaan mesin Electronic Data Center (EDC) mahal.
Sementara diperkirakan jumlah penerima subsidi lebih dari 26 juta rumah tangga. Oleh karenanya, pemerintah melakukan uji coba tidak dengan kartu melainkan melalui e-voucher, biometrik, dan E-KTP.
"Harapan kita tidak pakai kartu lagi. Kartu diganti dengan metode yang diujicobakan, dari hasil uji coba akan keliatan metode mana yang paling efisien. Bisa iya (satu metode), bisa juga kombinasi. Tergantung hasil uji coba," ujarnya.
Editor : Ranto Rajagukguk
https://ift.tt/2SLtAsl
March 07, 2019 at 11:02PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "TNP2K: Distribusi Elpiji Subsidi Tertutup Diuji Coba di 7 Provinsi"
Post a Comment