Search

AS Terancam Resesi, BI Prediksi Modal Asing Banjiri Indonesia

JAKARTA, iNews.id - Bank Indonesia (BI) menilai perlambatan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang berpotensi resesi bisa memicu aliran modal asing masuk ke Indonesia. Situasi ekonomi AS yang melambat membuat bank sentral, The Fed mengerem kenaikan suku bunga acuan.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, pada tahun lalu The Fed) menaikkan suku bunga acuan secara agresif melebihi ekspektasi pasar. The Fed menaikkan suku bunga empat kali, padahal pasar memperkirakan dua kali.

"Pelambatan ekonomi Amerika itu membuat suku bunga Amerika hanya menjadi tidak naik lagi atau hanya tinggal naik sekali. Itu membantu Indonesia dalam hal pembiayaan terhadap CAD (current account deficit)," ujar Mirza di kantornya, Jakarta, Rabu (27/3/2019).

Selain Indonesia, Mirza menyebut, negara-negara berkembang lainnya akan juga mendapatkan manfaat. Pasalnya, aliran modal yang tahun lalu serempak masuk ke AS kini kembali keluar dan menuju negara-negara berkembang.

Sementara itu, Mirza menyebut BI justru melihat sentimen negatif datang dari China. Ekonomi China yang melambat berpotensi menekan ekspor Indonesia ke negara tersebut. China selama ini merupakan mitra dagang terbesar Indonesia.

"Ekspor Indonesia lebih dari 25 persen komoditas pertambangan dan perkebunan ke China, harganya bisa menurun," kata dia.

Kendati demikian, BI menilai, pelambatan ekonomi China belum berdampak signifikan terhadap ekonomi Indonesia. Perkiraan BI, Indonesia masih bisa mengantisipasi pelambatan tersebut.

BI memperkirakan ekonomi China pada tahun ini tumbuh 6,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 6,4 persen. "Kalau ekonomi China tumbuh di bawah enam persen, akan ada skenario yang baru," tuturnya.

Editor : Rahmat Fiansyah

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2HGIejH
March 28, 2019 at 04:37AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "AS Terancam Resesi, BI Prediksi Modal Asing Banjiri Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.